Surabaya Terima Sertifikat Bebas Frambusia dari Kemenkes

Frambusia
Surabaya terima sertifikat bebas Frambusia dari Kemenkes. (Antara)

Bagikan

SURABAYA,TM.ID: Kota Surabaya, Jawa Timur, menerima penghargaan Sertifikat Eradikasi (pemberantasan) Frambusia dan Sertifikat Eliminasi Filariasis dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Sertifikat penghargaan itu diserahkan Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin kepada Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Jakarta, Selasa, (21/2/2023).

Sertifikat tersebut diserahkan dalam momen acara peringatan Hari Neglected Tropical Diseases (NTDs) Sedunia.

“Sejak tahun 2017, di Kota Surabaya secara berturut-turut tidak ditemukan kasus tersebut,” kata Eri Cahyadi.

Wali Kota Eri mengatakan sertifikat ini diberikan karena prevalensi Frambusia di Surabaya dinyatakan 0 kasus.

BACA JUGA: Pemkab Blitar Siapkan Lokasi Pengungsian Warga Terdampak Ledakan

Cak Eri panggilan lekatnya menjelaskan sesuai dengan Permenkes No 8 Tahun 2017 tentang Eradikasi Frambusia, selama ini Pemkot Surabaya rutin melakukan surveilans aktif secara terus-menerus. Hasilnya, prevalensi Frambusia di Kota Surabaya dinyatakan 0 kasus.

“Di tingkat nasional terdapat 103 kabupaten/kota yang memenuhi kriteria eradikasi Frambusia. Sedangkan di tingkat Provinsi Jawa Timur, terdapat 13 kabupaten/kota yang memenuhi kriteria eradikasi Frambusia, termasuk Kota Surabaya,” kata dia.

Frambusia merupakan jenis infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum Pertenue. Infeksi ini biasanya terjadi di negara tropis yang memiliki sanitasi kurang baik.

“Penyakit ini bisa menular melalui kontak langsung dengan ruam pada kulit yang terinfeksi. Namun, seiring berjalannya waktu, penyakit ini juga dapat menyerang tulang dan sendi,” kata dia.

Meski demikian, lanjut dia, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengendalikan penyakit menular tersebut.

Pertama, dengan menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sesuai faktor risiko penularan sesuai etiologi penyakit.

Cara kedua, dengan melakukan surveilans aktif atau deteksi dini untuk menurunkan risiko penularan. Sedangkan cara ketiga adalah melalui vaksin. Akan tetapi, sampai saat ini belum ada vaksin NTD’s. Sementara cara yang terakhir adalah melalui perawatan dan pengobatan secara intensif.

Sementara itu, Menkes RI Budi G Sadikin menyampaikan bahwa saat ini Neglected Tropical Diseases (NTDs) terdapat 20 jenis di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, lima diantaranya ada di Indonesia dengan ditambah 1 penyakit rabies.

“NTDs ini menular. Penyebabnya sama seperti yang menyebabkan penyakit menular di Indonesia, itu patogen,” kata Menkes.

Dia menjelaskan patogen ini terdiri atas empat kriteria, yakni bakteri, virus, parasit dan jamur. Untuk menghadapi penyakit ini dapat dilakukan dengan empat upaya, yakni dengan menjaga Prokes, surveilans aktif, vaksin dan melalui perawatan atau obat-obatan.

“Jurus (upaya) ketiga sudah tidak ada karena (vaksin) sedikit. Tinggal tiga jurus, yakni Prokes, surveilans dan terapi atau perawatan yang mesti bagus,” ujar dia.

Pada kesempatan itu, Menkes Budi G Sadikin juga menyampaikan terima kasih kepada kepala daerah yang sudah bekerja keras dalam upaya mengurangi atau mengeliminasi NTDs di masing-masing wilayah.

“Saya terima kasih sekali buat teman-teman kepala daerah yang sudah mengurangi, mengeliminasi (NTDs). Dengan ini mudah-mudahan masyarakat kita bisa hidup lebih sehat, lingkungan juga lebih sehat,” kata dia.

(Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
27 RUU Kabupaten/Kota
27 RUU Kabupaten/Kota Disahkan Jadi RUU inisiatif DPR
cerita pendek sedih
Pilihan Cerita Pendek Sedih Bikin Mewek Pembaca, Lengkap dengan Dialog
toyota hilux gr sport
Recall Toyota Hilux GR Sport, Sepele Tapi Riskan!
manfaat-minum-susu-sebelum-tidur-fakta-atau-sekadar-mitos-0-alodokter
5 Manfaat Minum Susu Sebelum Tidur untuk Kesehatan
Virus West Nile
Gejala, Penularan dan Pencegahan Virus West Nile yang Mewabah di Israel
Berita Lainnya

1

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

2

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024 Setelah Singkirkan Italia 2-0

5

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF
Headline
pdns dirjen aptika kominfo
Masalah PDNS Belum Tuntas, Dirjen Aptika Kominfo Mundur
EIGER Adventure Siapkan Kejutan Buy One Get One
EIGER Adventure Siapkan Kejutan Buy One Get One dan Diskon Hingga 50%
pabrik narkoba terbesar di indonesia
Polisi Ungkap Pabrik Narkoba Terbesar Indonesia di Malang, Modusnya EO
Indonesia Peringkat Pertama Buang Makanan
Indonesia Peringkat Pertama Buang Makanan di ASEAN, Kerugian Capai Rp551 Triliun!