BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Itikaf memiliki arti berdiam diri di masjid dengan niat untuk mendekatkan diri pada Allah Swt. Selama beritikaf, umat Muslim dapat melakukan berbagai ibadah seperti berzikir, membaca Al Quran, berdoa, dan mengingat hari akhir.
Berdasarkan ajaran Islam, kegiatan ini memiliki banyak keutamaan. Selain mendekatkan diri pada Allah, itikaf juga dapat membersihkan hati, meningkatkan ketakwaan, dan memperoleh pahala yang besar di bulan Ramadan.
Waktu Pelaksanaan
Itikaf dilakukan oleh Nabi Muhammad saw. pada 10 hari terakhir bulan Ramadan. Hadis riwayat Aisyah r.a. mencatatkan bahwa Nabi Muhammad saw. melakukannya pada hari kesepuluh terakhir bulan Ramadan.
Meskipun tradisi menunjukkan bahwa dilakukan pada 10 hari terakhir bulan Ramadan, sebenarnya kegiatan ini tidak terikat oleh waktu dan tidak ada batasan waktunya.
Itikaf dapat kamu lakukan selama satu hari semalam (24 jam) atau dalam beberapa waktu tertentu, sesuai dengan kemampuan dan niat masing-masing individu.
Tata Cara Pelaksanaan Itikaf
Rukun
Rukun melakukannya terdiri dari empat hal utama: membaca niat, berdiam diri di masjid sekurang-kurangnya selama tumakninah ketika sholat, masjid, dan orang yang beritikaf.
Cara Melakukan
Selama melakukannya, umat Muslim sebaiknya melakukan beberapa ibadah seperti sholat wajib dan sholat sunnah, membaca Al Quran, berzikir, bertahmid, bertakbir, istighfar, dan membaca sholawat Nabi.
Selain itu, umat Muslim juga sebaiknya memperbanyak doa-doa secara khusyuk dan tafakur.
Syarat dan Larangan
Syarat untuk melakukannya adalah beragama Islam, berakal sehat, dan bebas dari hadas besar. Selama melakukannya, umat Muslim sebaiknya menghindari hal-hal yang dapat membatalkan ibadah ini, seperti berhubungan suami-istri, mabuk, murtad, dan lain sebagainya.
BACA JUGA: Cek, 5 Keutamaan Itikaf Jelang Akhir Bulan Suci Ramadan
Bacaan Niat
Tiga Jenis Niat
Dalam Islam, terdapat tiga jenis niat berdasarkan kondisi masing-masing pembacanya:
- Niat untuk itikaf mutlak
نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ للهِ تَعَالَى
Artinya: Aku berniat itikaf di masjid ini karena Allah.
- Niat untuk itikaf yang terikat waktu
نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ يَوْمًا/لَيْلًا كَامِلًا/شَهْرًا لِلهِ تَعَالَى
Artinya: Aku berniat itikaf di masjid ini selama satu hari/satu malam penuh/satu bulan karena Allah.
نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ شَهْرًا مُتَتَابِعًا
Artinya: Aku berniat itikaf di masjid ini selama satu bulan berturut-turut karena Allah.”
- Niat itikaf yang dinazarkan
نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ فَرْضًا للهِ تَعَالَى
Artinya: Aku berniat itikaf di masjid ini fardhu karena Allah.”
وَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ شَهْرًا مُتَتَابِعًا فَرْضًا للهِ تَعَالَى
Artinya: Aku berniat itikaf di masjid ini selama satu bulan berturut-turut fardhu karena Allah.”
(Kaje/Usk)