BANDUNG,TM.ID: Masjid Baitul Atiq Al-Jabbar mendadak menjadi perbincangan hangat di media sosial lantaran bentuknya menyerupai Ka’bah. Masjid ini terletak di Kabupaten Jawa Tengah.
Ide arsitektur ini berasal dari seorang pengusaha mebel, Sumanto, yang mendapatkan inspirasi saat melaksanakan umrah ke Tanah Suci untuk kali ketiga.
Setelah pengalaman spiritual yang mendalam, Sumanto tergerak untuk merancang sebuah masjid yang akan menjadi simbol keberkahan dan spiritualitas umat muslim tersebut.
Proses Pembangunan Masjid Atiq Al-Jabbar Ka’bah
Setelah pulang dari umrah, Sumanto segera menggambarkan desain masjid berbentuk Ka’bah. Tanpa ragu, dia memulai pembangunan masjid tersebut dengan dana pribadinya sejak tahun 2022. Meskipun berbagai kendala dan tantangan muncul, Sumanto tetap gigih menghadapinya demi mewujudkan visinya.
BACA JUGA: Tarawih Keliling, Pj Gubernur Jabar Sambangi Masjid Tertua di Bandung
Masjid Baitul Atiq Al-Jabbar memiliki dimensi dengan panjang mencapai 12 meter dan lebar 9 meter. Tingginya mencapai 10 meter, memberikan kesan megah dan monumental bagi siapapun yang melihatnya.
Salah satu daya tarik utama dari masjid ini adalah kemiripannya dengan Ka’bah. Terdapat replika Hajar Aswad dan Kiswah, yang merupakan kain penutup Ka’bah berwarna hitam yang dihiasi dengan kaligrafi emas. Keberadaan replika Hijir Ismail, yang berbentuk seperti pagar setengah lingkaran, menjadi sentuhan akhir yang memperkuat kesan suci dan sakral.
Rencanannya, masjid ini akan menambahkan replika makam Ibrahim di luar halaman, layaknya di tanah suci. Hal ini menunjukkan komitmen Sumanto terhadap edukasi ibadah serta wisata.
Sarana Ibadah Umat
Meskipun pembangunan masjid ini didanai secara mandiri , dia Sumanto tak lupa untuk memberikan masjid tersebut sebagai wakaf. Langkah ini menunjukkan kepedulian dan komitmen Sumanto untuk menyediakan tempat ibadah yang layak bagi umat Islam, serta sebagai kontribusi nyata dalam memperkuat hubungan spiritual dengan Sang Pencipta.
Masjid Baitul Atiq Al-Jabbar bukan hanya sekadar tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial bagi masyarakat sekitar. Berbagai kegiatan keagamaan seperti pengajian, tausiyah, dan pelatihan keagamaan rutin diadakan di sini, menciptakan ikatan yang erat antara umat Muslim di sekitarnya.
Masjid Baitul Atiq Al-Jabbar merupakan contoh nyata dari inovasi dan komitmen seseorang dalam membangun tempat ibadah yang tidak hanya indah secara fisik, tetapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam.
(Saepul/Dist)