BANDUNG,TM.ID:Ketika salah satu Al-Quran tertua di dunia ditemukan di Birmingham, Inggris, banyak pertanyaan muncul mengenai asal-usul Al-Quran tersebut. Mengapa manuskrip ini berada di Birmingham, bukan di negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim?
BACA JUGA: Dusta Mimin Sumpah Al Quran di Kasus Pembunuhan Subang
Namun, teka-teki ini mulai terpecahkan.
Para ilmuwan meyakini bahwa lembaran Al-Quran di Birmingham, yang ditulis di atas kulit binatang, sama dengan manuskrip yang disimpan di Perpustakaan Nasional Prancis. Ahli sejarah Alquran, Francois Deroche, dari College de Grance, dan peneliti Alba Fedeli, adalah di antara mereka yang menyimpulkan demikian. Fedeli adalah peneliti yang pertama kali menemukan keberadaan Quran di Birmingham.
Menurut Deroche, manuskrip Alquran klasik yang disimpan di Paris berasal dari koleksi Alquran di Masjid Amr bin Ash di kota Fustat, Mesir, yang sekarang masuk kawasan Kairo. Amr bin Ash, seorang sahabat Nabi Muhammad yang berjasa menyebarkan Islam di Mesir, memiliki kaitan dengan manuskrip tersebut.
Manuskrip ini kemudian masuk ke Eropa melalui Asselin de Cherville, wakil konsul Prancis di Mesir pada awal abad ke-19. Deroche menjelaskan bahwa manuskrip tersebut kemungkinan ingin dijual ke Perpustakaan Nasional Inggris pada 1820-an, namun akhirnya disimpan di Perpustakaan Nasional Prancis.
Bagaimana manuskrip Alquran klasik ini bisa sampai ke Birmingham? Menurut Deroche, pada abad ke-19, manuskrip tersebut dipindahkan ke Perpustakaan Nasional di Kairo. Dalam proses transfer inilah sejumlah lembaran Alquran tersebut “hilang” dan masuk ke pasar benda-benda kuno. Beberapa lembar dibeli oleh Alphonse Mingana pada 1920-an dan dibawa ke Birmingham.
Dengan uji radiokarbon, manuskrip Quran di Birmingham diperkirakan berasal dari tahun 568 hingga 645, beberapa tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad. Hal ini menunjukkan bahwa orang yang menulis manuskrip tersebut mungkin hidup di zaman Nabi Muhammad dan mengenalnya.
BACA JUGA:Bacaan Doa Memasuki Bulan Ramadhan, Lengkap Latin dan Artinya
Namun, siapa yang memerintahkan penulisan Alquran ini? Direktur lembaga pendidikan Yayasan Mohammed bin Rashid Al Maktoum di Uni Emirat Arab, Jamal bin Huwareib, yakin bahwa lembaran Quran di Birmingham adalah bagian dari Quran yang ditulis ulang oleh Abu Bakar, sahabat Nabi Muhammad yang menjadi khalifah pada 632 hingga 634.
Misteri manuskrip Alquran di Birmingham memberikan wawasan baru tentang sejarah penulisan Alquran dan menyimpan kekayaan informasi yang belum terungkap sepenuhnya.
(Mahendra/Masnur)