Lebih dari 1 Miliar Orang Mengidap Obesitas, Ini Serius!

obesitas
Ilustrasi. (Pixabay)

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: The Lancet merilis studi terbaru yang menunjukkan lebih dari 1 miliar orang di dunia hidup dengan obesitas pada 2022.

Angka obesitas dunia di kalangan orang dewasa meningkat dua kali lipat sejak tahun 1990. Dan meningkat empat kali lipat di kalangan anak-anak dan remaja (usia 5 hingga 19 tahun).

Data mencatat, bahwa 43 persen orang dewasa mengalami kelebihan berat badan pada tahun 2022.

Studi ini juga menunjukkan bahwa meskipun tingkat kekurangan gizi telah menurun, hal ini masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat di banyak tempat, khususnya di Asia Tenggara dan Afrika Sub-Sahara.

Negara-negara dengan gabungan angka kekurangan berat badan dan obesitas tertinggi pada tahun 2022 adalah negara kepulauan di Pasifik dan Karibia. Serta negara-negara di Timur Tengah dan Afrika Utara.

Gabungan angka ini terdiri dari berbagai bentuk malnutrisi, termasuk:

  • Gizi buruk (wasting, stunting, underweight)
  • Kekurangan vitamin atau mineral
  • Kelebihan berat badan dan obesitas.

“Kekurangan gizi bertanggung jawab atas separuh kematian anak di bawah lima tahun. Dan obesitas dapat menyebabkan penyakit tidak menular seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, dan beberapa jenis kanker,” mengutip keterangan pers Organisasi Kesehatan Dunia WHO, Kamis (29/2/2024).

Dalam penelitian ini, WHO telah berkontribusi dari aspek pengumpulan data dan analisis. Kumpulan data lengkap kini juga disebarluaskan melalui Global Health Observatory.

“Studi baru ini menyoroti pentingnya mencegah dan mengelola sejak awal hingga dewasa, melalui pola makan, aktivitas fisik, dan perawatan yang memadai, sesuai kebutuhan,” kata Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO.

“Untuk kembali ke jalur yang benar untuk memenuhi target global dalam mengekang obesitas memerlukan upaya pemerintah dan masyarakat, didukung oleh kebijakan berbasis bukti dari WHO dan badan kesehatan masyarakat nasional.”

Yang terpenting, lanjut Tedros, hal ini memerlukan kerja sama dari sektor swasta, yang harus bertanggung jawab atas dampak kesehatan dari produk mereka.

Obesitas adalah Penyakit Kronis yang Kompleks

Obesitas merupakan penyakit kronis yang kompleks. Penyebabnya sudah dipahami dengan baik, begitu pula intervensi yang diperlukan untuk mengatasi krisis ini. Banyak pula bukti yang kuat tentang bahayanya.

Namun, hal-hal tersebut seakan tak menjadi perhatian khusus. Dalam Majelis Kesehatan Dunia 2022, negara-negara anggota mengadopsi rencana Percepatan WHO untuk menghentikan obesitas. Ini mendukung tindakan di tingkat negara hingga tahun 2030.

Hingga saat ini, 31 pemerintah kini memimpin upaya untuk mengekang epidemi obesitas dengan menerapkan rencana tersebut.

(Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Tak Sengaja Terbang, Roket China Lepas Landas dan -Cover
Roket China Tak Sengaja Terbang dan Meledak Saat Lepas Landas
Dokter Richard Lee Dihujat
Ngonten Bareng Gaga Muhammad, Dokter Richard Lee Dihujat Soal Isi Pesan
Bigetron Red Aliens
Bigetron Red Aliens Berpisah dengan Pelatih, Jendra 'Capt' Wahyudi
Saldo
Cara Mudah Cek Saldo Dana Gratis Bansos dari Pemerintah
Polda Jabar Soal Saksi Ahli Disebut Tak Independen
Tanggapan Polda Jabar Soal Saksi Ahli Disebut Tak Independen
Berita Lainnya

1

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

2

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024 Setelah Singkirkan Italia 2-0

5

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF
Headline
pdns dirjen aptika kominfo
Masalah PDNS Belum Tuntas, Dirjen Aptika Kominfo Mundur
EIGER Adventure Siapkan Kejutan Buy One Get One
EIGER Adventure Siapkan Kejutan Buy One Get One dan Diskon Hingga 50%
pabrik narkoba terbesar di indonesia
Polisi Ungkap Pabrik Narkoba Terbesar Indonesia di Malang, Modusnya EO
Indonesia Peringkat Pertama Buang Makanan
Indonesia Peringkat Pertama Buang Makanan di ASEAN, Kerugian Capai Rp551 Triliun!