Airlangga: Bisnis Start Up di Indonesia Masih Terkendala Permodalan

starup
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, saat ini Indonesia menjadi negara dengan jumlah startup terbanyak ke-5, yakni 2.477 unit, dengan 9 Unicorn dan 2 Decacorn yaitu GoTo dan J&T Express.(web)

Bagikan

JAKARTA, TM.ID : Bisnis rintisan atau start up cukup berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, saat ini Indonesia menjadi negara dengan jumlah startup terbanyak ke-5, yakni 2.477 unit, dengan 9 Unicorn dan 2 Decacorn yaitu GoTo dan J&T Express.

“Start-up berperan dalam penciptaan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan, dan berkontribusi pada ekonomi yang berkelanjutan melalui solusi dan inovasi yang ditawarkannya,”kata Airlangga dalam Seminar Nasional The 12th UI Studentpreneur, dikutip dari keterangan resmi, Rabu (2/2/2023).

Meski demikian, berdasarkan laporan Masyarakat Industri Kreatif Teknologi dan Komunikasi Indonesia, start-up masih terus menemukan kendala terkait sulitnya akses permodalan.

Untuk itu, pemerintah berupaya memberikan dukungan bagi start-up, seperti program pelatihan dari Kementerian Kominfo, program business matchmaking Sekolah Beta, Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, Start-up Studio Indonesia, Hub.id, dan Program STARTUP4INDUSTRY.ID dari Kementerian Perindustrian.

BACA JUGA: Airlangga Klaim Perppu Cipta Kerja Dikomunikasikan dengan Baleg

Selain itu, pemerintah juga telah memberikan perhatian khusus kepada penciptaan wirausaha produktif melalui implementasi Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional, yang diharapkan mampu menghasilkan 500 start-up baru pada tahun 2024.

Adapun pada tahun 2020, layanan ekspor global yang dilakukan secara digital telah mencapai 64 persen dan terbukti mampu bertahan di masa pandemi.

Transformasi digital juga telah mendorong ekonomi digital tampil sebagai kekuatan baru perekonomian di Asia Tenggara dimana nilai ekonomi digital di Asia Tenggara mencapai 174 miliar dolar AS pada 2021, dan diprediksi dapat meningkat mencapai 1 triliun dolar AS pada tahun 2030.

Dalam kesempatan tersebut, Airlangga juga turut berpesan pada generasi muda sebagai digital native untuk dapat membekali diri dengan literasi digital dan menguasai keterampilan digital sehingga dapat menjadi talenta digital yang mampu berpartisipasi dalam proses transformasi digital di tanah air.

“Menghadapi tantangan ke depan, generasi milenials dan generasi Z dituntut memiliki karakter yang mampu beradaptasi tinggi, fleksibel, kreatif, technology savvy, empati, dan mampu berpikir kritis sebagai modal utama untuk menghadapi era digitalisasi yang bergerak secara dinamis,” pungkas Airlangga.

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Hobi mengupil
Hobi Ngupil Bisa Berisiko?
Jonatan Christie
Takluk dari Antonsen, Jonatan Christie Runner-Up China Masters 2024
Dapat Gelar Man Of The Match Hingga Pimpin Viking Clap
Dapat Gelar Man Of The Match Hingga Pimpin Viking Clap, Kevin Mendoza Sampaikan Isi Hatinya
Mateo Kocijan absen
Dapat 4 Kartu Kuning, Mateo Kocijan Terpaksa Absen 1 Pertandingan
C2ED7629-D0C4-40F7-ADC5-E2406CEE1D5A
Gunung Dempo Meletus, Jalur Evakuasi Warga Disiapkan
Berita Lainnya

1

7 Fakta Penting Pernikahan Nissa Sabyan dan Ayus yang Menghebohkan Publik

2

Password Wifi MCD Terbaru 2024!

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat

5

Survei Polsight: Haru-Dhani Unggul Menjelang Hari H Pencoblosan
Headline
Verstappen Masuk Daftar Legenda Formula 1
Raih Gelar Juara Dunia, Verstappen Masuk Daftar Legenda Formula 1
Bojan Hodak Singgung Kerasnya Lapangan Stadion GBLA
Dedi Kusnandar Mengalami Cedera, Bojan Hodak Singgung Kerasnya Lapangan Stadion GBLA
Gubernur Bengkulu Ikut Terjaring OTT KPK
Gubernur Bengkulu Ikut Terjaring OTT KPK
Ini Alasan Persib Memarkir David da Silva
Dan Terjadi Lagi, Ini Alasan Persib Memarkir David da Silva