Pertumbuhan Ekonomi di Era Jokowi Tak Sentuh 6%, RI Bukan Negara Maju

Jokowi Hormati Keinginan Mahfud Mundur Pertumbuhan ekonomi
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (dok. setkab)

Bagikan

JAKARTA,TM.ID: Pertumbuhan ekonomi Indonesia di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak mampu mencapai 6% sampai hari ini, Senin (5/2/2024). Diketahui pada 2023, pertumbuhan ekonomi RI hanya sebesar 5,05%, lebih rendah dari realisasi 2022 sebesar 5,31%.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Bappenas mencatat, untuk bisa menjadi negara maju atau berpendapatan tinggi, rata-rata pertumbuhan ekonomi harus melebihi 6%, lewat kontribusi sektor manufaktur terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 30%.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut, penting untuk terus mendorong industrialisasi agar realisasi pertumbuhan ekonomi melesat tak seperti saat ini. Namun, permasalahannya kontribusi manufaktur terhadap PDB terus menurun sejak era 2000.

Pada tahun 2002, kontribusi industri manufaktur terhadap PDB mencapai 32%, dan terus merosot hanya menjadi 18,3% pada 2022. Pada 2023 pun kontribusi sektor manufaktur terhadap PDB juga masih stagnan di kisaran 18%, yakni 18,67%.

BACA JUGA: Reaksi Erick Thohir Soal Ahok Keluar dari Pertamina

“Memang kita lihat dibanding tahun 2000 size ekonomi kita membesar sehingga kontribusi industrinya relatif sekitar 20%,” kata Airlangga di Jakarta, Senin (5/2/2024).

Ia mengatakan, pihaknya akan menggunakan strategi kombinasi integrasi dengan kinerja pertumbuhan sektor perdagangan dan jasa untuk terus memperbesar peran industri manufaktur.

Kombinasi industri pengolahan atau manufaktur dengan sektor perdagangan dan jasa, kata dia, banyak dilakukan di negara-negara maju, untuk terus mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi.

Skema itu dikenal dengan istilah servicification. Mengutip catatan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, servisifikasi ditunjukkan dengan meningkatnya aktivitas jasa yang terkait manufaktur seperti kegiatan desain, riset dan pengembangan, serta purnajual.

Dengan demikian, meskipun kontribusi sektor industri pengolahan mengalami penurunan, namun kondisi tersebut belum membuktikan adanya gejala deindustrialisasi prematur.

“Jadi kalau kita lihat ke depan integrasi di negara maju sudah ada integrasi antara industri manufaktur dan perdagangan dan servicenya, sehingga sering disebut servisifikasi, terutama dengan teknologi digital,” kata dia, melansir CNBC.

Dengan strategi integrasi sektor manufaktur dengan sektor perdagangan dan jasa, ia memastikan, kontribusinya ketiganya terhadap PDB akan tetap setara dengan kontribusi sektor manufaktur saat periode 2022 yang sebesar 32%.

“Kalau disatukan kontribusi sektor tersebut itu dekati 31%, jadi itu relatif solid dan kuat,” kata dia.

(Dist)

 

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Kuliner Pantai Karang Bolong Kebumen
Yuk, Intip Kuliner Unik di Pantai Karang Bolong Kebumen
Korban Mutilasi Garut
Penemuan Mayat Korban Mutilasi Gemparkan Warga Garut
judi online kelurahan
Tekan Peredaran Judi Online, HP Para Pegawai di Kelurahan Jakbar Diperiksa
Harga Anjlok, Petani Solok Buang Tomat ke Jurang-Cover (1)
Harga Anjlok, Petani Solok Buang Tomat ke Jurang
Link streaming selain yalla shoot
Jangan Yalla Shoot, Ini Link Streaming Rumania Vs Belanda Babak 16 Besar Euro 2024
Berita Lainnya

1

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

2

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

3

Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024 Setelah Singkirkan Italia 2-0

4

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

5

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF
Headline
Kronologi Meninggalnya Zhang Zhi Jie
Kronologi Meninggalnya Zhang Zhi Jie di Asia Junior Championship 2024
Korban Tanah Longsor Blitar
Pencarian 6 Jam, 2 Korban Tanah Longsor Blitar Ditemukan Tewas
Spanyol Semifinal EURO 2024
Hancurkan Georgia 4-1, Spanyol Bertemu Jerman di Perempat Final EURO 2024
Jude Bellingham
Jude Bellingham Selamatkan Mimpi Inggris dengan Gol Spektakuler di Injury Time