BANDUNG,TM.ID: Jenis bunga bangkai dengan nama Amorphophallus Titanum yang merupakan koleksi dari Taman Hutan Raya (Tahura) kembali mekar. Fenomena langka itu kembali terjadi pada hari Kamis (25/1) kemarin sekitar pukul 13.30 WIB.
Menurut Pengendali Ekosistem Hutan Raya Tahura, Dicky menjelaskan kalau fenomena langka lantaran bunga raksasa tersebut, hanya mekar dalam periode tiga sampai lima tahun sekali, hanya mekar tiga hari lamanya.
“Puncak mekarnya sekitar pukul 19.00 WIB malam kemarin,” kata Dicky di Bandung, Sabtu (27/1/2024).
BACA JUGA: Viral! UKT ITB Bisa Dicicil Layaknya Pinjol, Emang Boleh Bunganya Sebesar ini?
Dicky menyebutkan, bunga yang memiliki ketinggian sekitar 207 cm dengan diameter 80cm itu, tidak menutup kemungkinan bunga Amorphophallus Titanum akan layu dan mati dalam waktu tidak lama lagi. Kemudianmenjalani siklus selanjutnya untuk menjadi pohon.
“Kemungkinan besok terakhir. Biasanya kelopaknya rontok dan layu,” begitu kata dia.
Bunga bangkai yang tumbuh tahun ini menurut Dicky, bisa dikatakan memecahkan rekor dari bung bangkai sebelumnya yang mekar di Tahura Ir. H. Juanda.
“Di Tahura ini kita tanam empat bunga bangkai, satu mati, dari tiga yang pernah berbunga ini paling besar. Sebelumnya tingginya hanya 190 cm,” jelasnya.
Tak hanya itu, Bunga Amorphophallus Titanum yang berasal dari sumatera ini ditanam sejak tahun 2006. Jika Siklusnya 3 sampai 5 tahun sekali. Maka bunga ini kemungkinan kembali berbunga sekitar tahun 2028 atau 2029.
“Kalau untuk perawatan terbilang mudah, cuma pakai kompos daun-daun yang ada di sini,” imbuhnya.
Sementara itu, salah satu pengunjung Yanti (51) yang sengaja datang ke Tahura Ir. H. Juanda mengaku, sangat beruntung bisa melihat bunga bangkai Amorphophallus Titanum yang mekar dengan sempurna.
“Dulu, tapi sudah lama banget, saya pernah lihat di Kebun Raya Bogor, tapi enggak mekar. Alhamdulillah banget sekarang bisa melihat di Bandung mekar,” ungkapnya.
BACA JUGA: Satpol PP Kota Bandung Sudah Tertibkan Ribuan APK di Titik Terlarang
Ia mengaku penasaran, dengan baunya. Tapi setelah dicium, bau bangkainya tidak terlalu menyengat.
“Mungkin karena sudah mulai layu jadi baunya tidak terlalu menyengat. Baunya memang seperti bau bangkai tikus,” kata dia
(Rizky Iman/Masnur)