BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kasepuhan Ciptagelar, terletak di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Sukabumi, merupakan perkampungan tradisional Sunda yang masih mempertahankan adat istiadat leluhur dalam kehidupan sehari-hari.
Kampung ini menawarkan pengalaman unik bagi wisatawan yang ingin menjelajahi budaya Sunda asli, jauh dari hiruk pikuk perkotaan.
Berikut beberapa keunikan yang dapat ditemukan di Kasepuhan Ciptagelar:
1. Etika Berpakaian
Masyarakat Kasepuhan Ciptagelar memiliki aturan khusus dalam berpakaian, yaitu menggunakan ikat kepala bagi laki-laki dan kain yang melilit ke pinggang bagi perempuan.
Aturan ini melambangkan hidup yang saling terikat dan menjaga kebersihan. Tamu yang berkunjung wajib mengikuti aturan berpakaian ini.
2. Tata Cara Makan
Kasepuhan Ciptagelar masih mempertahankan adat istiadat dalam adab makan. Piring harus diletakkan di bawah, makan tidak boleh sambil berbicara, tidak boleh ada suara saat menyendok makanan, dan perempuan tidak boleh makan dengan duduk bersilang. Aturan ini menunjukkan nilai sopan santun dan menghargai tradisi.
3. Asal Beras
Masyarakat Kasepuhan Ciptagelar masih memanfaatkan budaya lama dalam memproses beras, yaitu memisahkan gabah padi dengan lesung dan alu.
Beras yang dihasilkan memiliki warna kecoklatan karena masih terbalut bekatul, namun kaya akan kandungan gizi, terutama vitamin B.
4. Memasak Beras Secara Tradisional
Kasepuhan Ciptagelar masih mempertahankan cara tradisional dalam memasak nasi, menggunakan tungku (hawu), dandang (seeng), kukusan (aseupan), dan kayu bakar. Nasi yang dimasak dengan cara ini menghasilkan aroma wangi dan rasa yang pulen.
5. Padi Sebagai Nyawa
Hasil panen padi di Kasepuhan Ciptagelar tidak diperjualbelikan, melainkan hanya untuk konsumsi pribadi. Padi sebagai nyawa bagi masyarakat Kasepuhan, sehingga menjual padi sama artinya dengan menjual nyawa.
BACA JUGA : Pesona Budaya Sunda di 6 Kampung Adat Jawa Barat
6. Listrik dari Inovasi Mikrohidro
Kasepuhan Ciptagelar tidak teraliri listrik dari PLN, melainkan menggunakan listrik dari mikrohidro yang bergerak oleh air. Hal ini menunjukkan inovasi dan upaya masyarakat untuk menjaga kelestarian alam.
7. Aturan Pernikahan
Seseorang dari luar Kasepuhan yang menikah dengan warga Kasepuhan wajib tinggal di Kasepuhan dan mengikuti aturan adat yang berlaku. Aturan ini menunjukkan pentingnya menjaga tradisi dan budaya.
8. Upacara Sereh Taun
Upacara Sereh Taun ada setiap tahun untuk menghormati leluhur dan sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen padi. Acara ini menjadi daya tarik wisatawan dan menampilkan berbagai pertunjukan seni budaya.
Ciptagelar menawarkan pengalaman unik bagi wisatawan yang ingin mengenal budaya Sunda asli. Kampung ini menjadi destinasi wisata edukatif yang mengajarkan tentang nilai-nilai budaya, pertanian tradisional, dan kearifan lokal.
(Hafidah Rismayanti/Aak)