BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Bagi Anda yang suka membaca novel, novel dengan genre sejarah akan membuka jendela masa lalu yang bisa Anda jelajahi secara mendalam.
Melalui cerita-cerita fiksi yang kuat, pembaca dapat merasakan peristiwa-peristiwa bersejarah dan memahami tokoh-tokoh perjuangan maupun peradaban suatu negara.
Rekomendasi 7 Novel Sejarah
Berikut ini adalah tujuh rekomendasi novel sejarah yang layak untuk menambah literasi Anda, melansir dari berbagai sumber:
1. “Bumi Manusia” oleh Pramoedya Ananta Toer
Karya monumental dari sastrawan legendaris Indonesia, Pramoedya Ananta Toer, “Bumi Manusia” merupakan bagian dari tetralogi “Buru”. Novel ini mengisahkan perjuangan seorang pemuda pribumi bernama Minke yang hidup di bawah penjajahan Belanda.
Melalui kisahnya, Pramoedya mengeksplorasi tema penindasan, pencarian identitas, serta perjuangan melawan ketidakadilan sosial. Kekuatan karakter dalam novel ini membuat pembaca terhanyut dalam kisah perjuangan menuju kemerdekaan.
2. “The Book Thief” oleh Markus Zusak
Berlatar di Jerman selama Perang Dunia II, “The Book Thief” menceritakan kehidupan Liesel Meminger, seorang gadis muda yang menemukan kenyamanan melalui buku-buku yang ia curi.
Buku-buku tersebut tidak hanya menjadi pelarian bagi ia sendiri, tetapi juga menghibur orang-orang yang ia cintai. Cerita ini disampaikan melalui sudut pandang yang unik, yaitu Maut, dan mengangkat tema tentang kekuatan kata-kata, kemanusiaan, serta kehilangan di tengah kegelapan perang.
3. “All the Light We Cannot See” oleh Anthony Doerr
Novel pemenang Pulitzer ini mengisahkan perjalanan hidup dua tokoh yang berseberangan: Marie-Laure, seorang gadis buta asal Prancis, dan Werner, pemuda Jerman yang bergabung dengan Nazi.
Berlatar di Perang Dunia II, Doerr mengeksplorasi tema harapan, keberanian, serta keindahan yang muncul di tengah situasi yang penuh ketidakpastian dan penderitaan.
4. “The Nightingale” oleh Kristin Hannah
“The Nightingale” mengangkat kisah dua saudara perempuan, Vianne dan Isabelle, yang harus bertahan hidup di tengah pendudukan Nazi di Prancis selama Perang Dunia II.
Masing-masing dari mereka menghadapi tantangan yang berbeda, namun keduanya menunjukkan kekuatan dan pengorbanan demi melindungi orang-orang yang mereka cintai.
Novel ini secara mendalam menggambarkan peran wanita dalam perang dan bagaimana mereka berjuang untuk bertahan hidup.
5. “A Gentleman in Moscow” oleh Amor Towles
Berlatar di Rusia pasca-Revolusi Bolshevik, “A Gentleman in Moscow” mengikuti kisah Count Alexander Rostov, seorang bangsawan yang dihukum menjadi tahanan rumah di sebuah hotel mewah di Moskow.
Novel ini mengeksplorasi perubahan sosial dan politik di Rusia, serta bagaimana Rostov mencoba beradaptasi dengan kehidupan barunya di tengah perubahan besar yang terjadi di sekitarnya.
6. “The Other Boleyn Girl” oleh Philippa Gregory
Dengan latar istana Tudor, “The Other Boleyn Girl” membawa pembaca ke dalam intrik politik dan cinta di lingkungan kerajaan Inggris. Novel ini diceritakan melalui sudut pandang Mary Boleyn, saudara perempuan Anne Boleyn, yang menjadi selir Raja Henry VIII.
Gregory menggambarkan kisah cinta, ambisi, dan pengorbanan dalam kehidupan istana yang penuh dengan permainan kekuasaan dan keputusan politik yang menentukan nasib tokoh-tokoh utamanya.
7. “The Tattooist of Auschwitz” oleh Heather Morris
Berdasarkan kisah nyata, novel ini mengisahkan cinta yang tumbuh di tengah kengerian kamp konsentrasi Auschwitz antara Lale Sokolov, seorang tahanan yang ditugaskan sebagai tattoer (penato nomor identitas pada para tahanan), dan Gita Furman, seorang wanita tahanan lainnya.
Cerita ini menyentuh tentang kekuatan cinta dan harapan, meskipun dalam kondisi yang paling mengerikan sekalipun.
BACA JUGA: Fakta Sejarah ‘Nenek Moyangku Seorang Pelaut’ dalam Novel Helmy Yahya
Membaca novel sejarah tidak hanya menghadirkan cerita diksi yang menarik, tapi juga akan membuat Anda dapat memahami peristiwa masa lalu yang memiliki sejarah-sejarah penting.
(Virdiya/Aak)