BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Anyaman bambu, warisan budaya yang kaya makna, memancarkan aura damai dan menawan. Sejak zaman dahulu, bambu, tanaman yang tumbuh subur di Indonesia, telah menjadi bahan utama dalam berbagai kerajinan, mulai dari alat musik tradisional seperti angklung dan calung, furnitur, hingga bahan konstruksi.
Meskipun kini banyak digantikan oleh bahan lain, pesona anyaman bambu tetap tak tergantikan. Serat bambu yang indah dan ramah lingkungan menjadi daya tarik tersendiri, menghadirkan nilai estetika dan fungsionalitas yang tak tertandingi.
Jejak Anyaman Bambu dalam Berbagai Budaya
Kerajinan anyaman bambu memiliki akar yang panjang dan tersebar luas di berbagai budaya di seluruh dunia. Asal-usulnya secara historis terkait erat dengan wilayah Asia, khususnya Tiongkok, Jepang, dan negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Di Tiongkok, anyaman telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Setiap daerah memiliki teknik, pola, dan gaya anyaman yang unik. Provinsi Fujian, misalnya, terkenal dengan keranjang bambu yang rumit dan menarik.
Di Jepang, anyaman menghiasi seni dan kerajinan, serta memperindah arsitektur bangunan.
Beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Vietnam, Indonesia, dan Filipina, juga memiliki budaya anyaman bambu yang kuat. Vietnam terkenal dengan nón lá, topi tradisional berbentuk kerucut mirip dengan caping atau topi petani di Indonesia.
Proses Menawan di Balik Anyaman Bambu
Membuat anyaman bukanlah hal mudah. Dibutuhkan waktu dan tenaga untuk menghasilkan kerajinan yang indah. Berikut adalah tahapan pembuatan anyaman:
- Pemilihan Bambu : Pilih bambu yang tidak terlalu tua dan mudah dibelah.
- Pembelahan Bambu : Belah bambu berdasarkan ruasnya dan pilih yang lurus agar mudah dianyam.
- Pengeringan : Jemur bambu selama beberapa hari atau sampai kering.
- Pemotongan: Belah bambu menjadi potongan tipis.
- Pengembangan Pola : Buat pola terlebih dahulu dan anyam bambu sampai melebar atau ikuti pola hingga menjadi bentuk yang diinginkan.
- Penguncian Ujung : Kunci bagian ujungnya agar anyaman tidak rusak.
Beragam Kerajinan Anyaman Bambu yang Memikat
Berikut adalah beberapa contoh kerajinan anyaman bambu yang terkenal di Indonesia:
- Besek : Keranjang kecil dari bambu khas masyarakat Jawa yang berfungsi sebagai wadah makanan. Besek memberikan kesan tradisional dan cantik, sehingga banyak digunakan sebagai wadah hampers dan oleh-oleh.
- Caping : Topi berbentuk kerucut yang banyak digunakan para petani untuk melindungi kepala dari sinar matahari. Caping dari bambu terkenal kuat, kokoh, awet, dan tidak mudah rusak. Di Indonesia, caping hadir dalam berbagai jenis dan bentuk, seperti caping Jawa, caping Ponoragan, capung buyuk, caping kalo, caping keropak, caping teh, hingga seraung.
- Hiasan Dinding : Anyaman bambu dengan berbagai bentuk, seperti anyaman berpola, tampah bambu yang dilukis, dan anyaman berbentuk bunga, banyak digunakan sebagai hiasan dinding. Hiasan ini memberikan nuansa alami yang hangat dan menenangkan.
- Keranjang : Keranjang bambu, mulai dari ukuran kecil hingga besar, banyak digunakan sebagai wadah belanjaan, mencari rumput, kandang ayam, dan wadah hasil panen.
- Kipas : Kipas dari bambu dapat digunakan sebagai hiasan atau untuk menyejukkan diri.
- Tas : Tas dar bambu, mulai dari bentuk bulat, dompet, tas untuk piknik, hingga tote bag, memberikan tampilan yang cantik dan unik.
- Wadah Nasi : Wadah nasi dari bambu, yang dikenal dengan nama wakul, bakul, atau cething, banyak digunakan sebagai wadah nasi, sayuran, buah-buahan, beras, dan lainnya.
BACA JUGA : Ternyata Permainan Bambu Gila Pakai Mantra?
Jika ingin belajar membuat atau membeli kerajinan anyaman ini yang berkualitas, kunjungi beberapa tempat seperti Sukabumi, Tasikmalaya, dan Kudus.
Untuk memudahkan perjalanan Anda, gunakan aplikasi Traveloka untuk memesan tiket pesawat, rental mobil, akomodasi, dan tiket atraksi.
(Hafidah Rismayanti/Usk)