BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Sekolah Rakyat resmi dimulai pada 14 Juli 2025. Pemerintah pastikan 63 titik lokasi Sekolah Rakyat sudah rampung direnovasi dan siap digunakan pada tahun ajaran pertama 2025/2026.
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo memastikan dukungan sarana dan prasarana Sekolah Rakyat Tahap IA secara nasional selesai 100%.
Tercatat hingga 7 Juli 2025, pekerjaan renovasi Sekolah Rakyat Tahap IA telah memasuki fase akhir dengan progres fisik mencapai 98,3%.
Dody mengatakan renovasi Sekolah Rakyat Tahap IA merupakan bagian dari program strategis nasional yang tersebar pada 63 titik lokasi di 22 provinsi di seluruh Indonesia. Untuk Tahap I, katanya, total akan ada 200 sekolah yang pekerjaannya dibagi menjadi IA, IB, dan IC.
“Semua pekerjaan Tahap I sifatnya renovasi dan ditargetkan seluruhnya selesai akhir Juli 2025,” kata menteri PU.
Penanganan sekolah rakyat Tahap I dilakukan dengan merenovasi ruang-ruang sentra terpadu bangunan eksisting milik Kementerian Sosial, bangunan gedung aset pemerintah daerah (provinsi/kab/kota), dan perguruan tinggi.
Dukungan sarana dan prasarana meliputi fasilitas ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, ruang guru, mushola, lapangan, rumah dinas guru, ruang makan, UKS, dan lainnya.
Ia merinci, renovasi Sekolah Rakyat Tahap IA sebanyak 63 lokasi, Tahap IB sebanyak 37 lokasi yang mulai berkontrak pada 4 Juli 2025, dan Tahap IC sebanyak 100 lokasi. Total Tahap I sebanyak 200 lokasi untuk menampung 20.000 siswa.
Kementerian PU saat ini juga sedang menyiapkan pembangunan Sekolah Rakyat Tahap II (permanen) dengan lahan yang disiapkan Pemerintah Daerah sekitar 5-10 hektare.
Rencananya Sekolah Rakyat Tahap II selesai untuk tahun ajaran 2026/2027 dan nantinya siswa yang telah masuk pada Tahap I akan dipindahkan ke lokasi Tahap II.
Sekolah Rakyat Tahap II direncanakan dapat menampung hingga 1.000 siswa tiap sekolah dengan fasilitas gedung sekolah SD, SMP SMA.
Sekolah Rakyat merupakan program strategis pemerintah yang menyediakan pendidikan dalam format sekolah berasrama (boarding school) untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Sementara itu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) melaporkan, karena Sekolah Rakyat ini pertama kali diselenggarakan, guru dan muridnya perlu orientasi.
Baca Juga:
“Maka tanggal 14 Juli nanti di 63 titik kita mulai masa orientasi. Sambil kita evaluasi kira-kira apa yang dibutuhkan,” ujar Gus Ipul.
Proses belajar mengajar akan diawali dengan pemeriksaan kesehatan bagi seluruh siswa, guru, dan tenaga kependidikan. Kemudian dilanjutkan dengan masa orientasi selama satu hingga tiga bulan, sebelum masuk ke pembelajaran formal.
Program ini menargetkan 100 titik sekolah rampung pada akhir Juli 2025. Tahap awal mencakup 395 rombongan belajar dari jenjang SD, SMP, dan SMA. Pulau Jawa menjadi wilayah dengan titik terbanyak (48 titik), disusul Sumatra (22), Sulawesi (15), Bali-Nusra (4), Kalimantan (4), Maluku (4), dan Papua (3).
Guna pengembangan tahap kedua, Kemensos akan memanfaatkan 51 Balai Latihan Kerja (BLK) milik Kementerian Ketenagakerjaan dan 45 gedung milik pemerintah daerah. Tahap ini menargetkan 427 rombel, 10.425 siswa, 2.180 guru, dan 4.069 tenaga kependidikan.
(Anisa Kholifatul Janah)