30 Maret Diperingati Sebagai Hari Film Indonesia, Ini Sejarahnya!

Penulis: Anisa

Hari Film Indonesia
(Pixabay)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Hari Film Indonesia ditetapkan tanggal 30 Maret melalui Konferensi Kerja Dewan Film Indonesia bersama Organisasi Perfilman di Jakarta. Sejarah film Indonesia memiliki peran penting dalam membangun identitas budaya bangsa.

Dari proyeksi film pertama pada masa kolonial hingga pembentukan Hari Film Indonesia, perkembangan perfilman Indonesia merefleksikan perjalanan panjang.

Selain itu juga sebagai perjuangan dalam menyuarakan keberagaman dan kekayaan budaya Indonesia.

Film Indonesia Pertama

Proyeksi film pertama di Indonesia terjadi pada masa kolonial Belanda. Namun film-film tersebut terbatas hanya dapat dinikmati oleh orang-orang Eropa dan Amerika.

Lalu pada tahun 1950 berdiri Perusahaan Film Nasional (Perfini). Indonesia mulai memproduksi film-filmnya sendiri yang mampu mencerminkan realitas dan budaya lokal.

Peran Umar Ismail

Perusahaan Film Nasional (Perfini) dipelopori oleh tokoh perfilman Indonesia, Umar Ismail. Sebagai salah satu pelopor perfilman nasional, Umar Ismail berperan penting dalam membawa perfilman Indonesia ke arah yang lebih mandiri dan berkualitas.

Salah satu karya monumentalnya adalah film “Darah dan Doa” yang menjadi tonggak awal pembentukan Hari Film Indonesia.

BACA JUGA: Mengenang Hari Peristiwa Bandung Lautan Api, Ini Sejarahnya!

Sejarah Film Indonesia

Sidang Majelis Musyawarah Perfilman Indonesia (MMPI) dalam rangkaian Festival Film Indonesia (FFI) mengusulkan tanggal 6 Oktober dan 30 Maret sebagai Hari Film Indonesia.

Usulan ini terkait dengan penyerahan studio Nipon Eiga Sha kepada pemerintah Republik Indonesia. Selain itu juga pengambilan gambar film pertama yang benar-benar di sutradarai dan di produksi oleh perusahaan film asli Indonesia, yakni Perfini.

Hari Film Indonesia di tetapkan tanggal 30 Maret melalui Konferensi Kerja Dewan Film Indonesia bersama Organisasi Perfilman di Jakarta pada 11 Oktober 1962.

Sejak penetapan tersebut saat itu juga terjadi shooting pertama pembuatan film nasional pertama, “Darah dan Doa” atau “The Long March”.

Namun pemerintah baru secara resmi menetapkannya pada tahun 1999 melalui Keputusan Presiden Nomor 25 Tahun 1999 yang disahkan oleh Presiden BJ Habibie pada tanggal 29 Maret 1999.

 

(Kaje/Aak) 

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Vadel Badjideh
Sidang Perdana Kasus Asusila Vadel Badjideh: Mengaku Lancar dan Meminta Maaf
Harga ChatGPT Plus
ChatGPT Bikin Malas Berpikir? Studi MIT Ungkap Fakta Mengejutkan
Surat Pemakzulan Gibran
Ketua MPR Ahmad Muzani Belum Terima Laporan Surat Pemakzulan Gibran
Revitalisasi Tambak Pantura - Dok KKP
Revitalisasi Tambak Pantura Sasar Kabupaten Bekasi, Karawang, Subang, dan Indramayu
inggris beli jet F‑35A
Inggris Borong 12 Jet F‑35A Pembawa Nuklir, Siaga Perang?
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

SPMB SD di Bandung Diatur Ketat, Sekolah Pastikan Tidak Ada Biaya Tambahan

3

Gugat Balik Rp105 Miliar, Ridwan Kamil Tempuh Jalur Hukum Lawan Lisa Mariana

4

Bandung Siap Luncurkan Angkot Pintar Berbasis Aplikasi, Penumpang Dijemput di Titik Terdekat!

5

Perkuat Kolaborasi, BPJS Ketenagakerjaan Bandung Suci Gelar Gathering Bersama Agen PERISAI
Headline
Plat Injak Jembatan Pemkot Cimahi Ambles
Tergerus Air, Plat Injak Jembatan Pemkot Cimahi Ambles
William Marcilio Jadi Rekrutan Asing Anyar Persib Bandung
Lewat Mobitron, William Marcilio Jadi Rekrutan Asing Anyar Persib Bandung
jenderal Iran
Jenderal Iran Tampil di Publik Usai Dikabarkan Tewas Akibat Bom Israel
Ridwan Kamil Gugat Lisa Mariana
Gugat Balik Rp105 Miliar, Ridwan Kamil Tempuh Jalur Hukum Lawan Lisa Mariana

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.