BANDUNG,TM.ID: Bali merupakan pulau yang terkenal dengan keindahan alamnya. Selain itu, pulau ini juga memiliki keberagaman budaya dan agama yang menarik untuk kita eksplorasi. Meskipun mayoritas penduduknya adalah pemeluk agama Hindu, terdapat juga komunitas Muslim yang menjalankan tradisi-tradisi unik, terutama selama bulan Ramadan.
Dalam artikel ini, kita akan mengenal tiga tradisi Ramadan di Bali yang sampai saat ini masih dilestarikan oleh penduduknya. Simak penjelasannya dalam artikel ini!
1. Megengan atau Menahan Hawa Nafsu
Tradisi Megengan merupakan salah satu tradisi Ramadan di Bali yang dilakukan dengan menahan hawa nafsu, terutama dalam hal makanan dan minuman. Pelaksanaannya biasanya di musala atau masjid di berbagai wilayah Bali. Setelah Salat Maghrib, warga memberikan sedekah makanan kepada panitia yang kumpul sejak sore hari.
Kemudian, mereka menuliskan nama-nama leluhur untuk didoakan, lalu diberikan kepada panitia untuk dibacakan. Setelah pembacaan Yasin dan Tahlil, semua peserta mengikuti prosesi tersebut.
BACA JUGA: Unik, Ini 5 Tradisi Menyambut Ramadan di Indonesia
2. Megibung atau Makan Bersama dalam Kelompok
Tradisi Megibung dilakukan di Kabupaten Karangasem, Bali. Masyarakat, termasuk umat Muslim, berkumpul dalam kelompok-kelompok kecil untuk makan bersama. Makanan yang tersaji biasanya berupa olahan daging ayam atau sapi, yang dimasak oleh ibu-ibu warga setempat.
Setelah berbuka puasa, mereka melakukan Salat Maghrib secara bersama-sama sebelum menyantap hidangan yang telah tersaji. Tradisi Ramadan di Bali ini terlaksana pada hari kesepuluh, kedua puluh, dan ketiga puluh bulan Ramadan.
3. Ngaminang atau Mengamini dalam Makan Bersama
Tradisi Ngaminang berasal dari Desa Gelgel, Kabupaten Klungkung, Bali. Setiap kelipatan sepuluh hari bulan Ramadan, umat Muslim di desa tersebut berkumpul untuk makan bersama. Makanan yang tersedia berupa olahan daging ayam yang masyarakat sedekahkan ke masjid.
Saat pelaksanaan tradisi Ngaminang, warga duduk berkelompok mengelilingi hidangan yang tersaji di sagi, sambil memanjatkan doa yang disahut oleh semua yang hadir.
Tradisi-tradisi Ramadan di Bali ini menunjukkan adanya keragaman budaya dan toleransi antarumat beragama. Meskipun mayoritas penduduknya adalah Hindu, masyarakat Muslim Bali tetap menjalankan tradisi-tradisi keislaman mereka.
Mereka menjalankannya dengan penuh kekhusyukan dan kebersamaan. Semoga artikel ini dapat memberikan gambaran yang jelas tentang kekayaan budaya Bali yang patut untuk kita jaga dan lestarikan.
(Kaje/Usk)