2 Orang Disabilitas di Cililin Merengek Butuh Popok, Pemerintah Daerah Cuek

Dua orang penyandang disabilitas binaan Rumah Pintar di Kampung Sukamulya, Desa Bongas, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB) (Foto: Tri/TM)

Bagikan

BANDUNG BARAT, TEROPONGMEDIA.ID – Dua orang penyandang disabilitas binaan Rumah Pintar di Kampung Sukamulya, Desa Bongas, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB) kesulitan memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari.

Inisiator Rumah Pintar Bongas, Rina Susanti menerangkan, Gina Salsabila Desviyani (17) dan Siti Rantiah Haerani Kulsum (28), dua disabilitas yang tidak bisa beraktifitas normal kesulitan memenuhi kebutuhan popok hingga dirinya meminta bantuan berbagai pihak.

“Sekarang ada 10 disabilitas dan 20 anak kurang mampu yang kami bina, selain kegiatan belajar dan bermain kami juga berupaya gotong royong memenuhi kebutuhan dasar mereka dengan mengandalkan dana mandiri,”kata Rina yang juga seorang disabilitas.

Ia berupaya pontang panting mencari dana agar kebutuhan popok bagi keduanya terpenuhi. Dua disabilitas ini memiliki tubuh kecil meski memasuki usia produktif dan saat ini hanya bisa tergolek lemah. Bahkan untuk duduk di kursi roda saja sudah tidak bisa.

“Gina dan Siti memang tidak bisa mengikuti kegiatan di Saung Pintar karena kondisi fisik, saya yang secara rutin datang ke rumahnya. Mereka diurus keluarganya yang memiliki aktifitas, separuh hari kedunya ditinggalkan dalam rumah tanpa penjagaan,” katanya.

BACA JUGA: Progres Smart City KBB Tunjukkan Tren Positif

Saat mengunjungi rumah keduanya, Rina melihat stok popok mereka hanya tersisa 1 sementara disitu terdapat 2 disabilitas dalam kondisi sama. Ia pun berinisiatif meminta bantuan berbagai pihak karena biaya operasional Saung Pintar sudah habis untuk membiayai kebutuhan hidup dasar dan kegiatan belajar di Saung Pintar.

“Saya kalau ada untuk hasil jualan online makanan pasti langsung dibelikan kebutuhan sehari-hari mereka, tapi saat itu kosong sama sekali. Bantuan pemerintah desa, kecamatan maupun kabupaten sudah bertahun-tahun tidak ada,” keluhnya.

Beruntung, Ketua Komisi 1 DPRD KBB, Sandi Supyandi yang mendengar kondisi kritis ini segera datang ke rumah Gina dan Siti di Kampung Pasir Tugu RT 04 RW 06 Desa Bongas, Kecamatan Cililin, KBB, Minggu, 5 Januari 2025.

Melihat dana taktis untuk menangani kebutuhan mendesak, Sandi Supyandi berinisiatif memberikan bantuan untuk pemenuhan kebutuhan dasar sepekan ke depan bagi keduanya.

“Saya mendengar informasi dari media, besoknya saya langsung datang. Diketahui jika bantuan pemerintah selama ini didapat mereka sudah terhenti beberapa tahun terakhir sehingga kini kesulitan,” katanya.

Kondisi ini, kata Sandi, menjadi cambuk bagi dinas terkait untuk memetakan skala prioritas bagi penyandang disabilitas dan secara rutin jemput bola melihat langsung kondisi kesehatan maupun kesejahteraannya.

“Jangan sampai terjadi lagi, disabilitas harus menjadi prioritas pemerintah. Ini kok diabaikan, saya akan panggil dinas terkait seperti apa intervensi mereka, jika butuh anggaran kan bisa kita bicarakan yang terpenting skala prioritas kebutuhan dasar masyarakat tepat sasaran,” tandasnya.

 

(Tri/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Gerak dasar menari
Lincah! Ini 5 Jenis Gerakan Dasar Tari Indonesia
Virus HMPV
5 Fakta HMPV: Mantan Direktur WHO Asia Tenggara Beri Tanggapan
salad sayur sehat
Ini Dia 5 Resep Salad Sayur yang Sehat, Kaya Vitamin dan Mineral
Hobi menari
Menilik 5 Manfaat Hobi Menari!
ciri khas makanan sunda
Penasaran Ciri Khas Makanan Sunda Apa Saja? Simak Penjelasannya
Berita Lainnya

1

Gaji Staff dan Dosen Universitas Bandung Terlambat, Ini Alasan Ketua YBA

2

LLDIKTI Jabar Angkat Bicara Soal Polemik Universitas Bandung

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Viral HMPV: Ketahui Penyebab Infeksi Saluran Pernapasan dan Pencegahannya

5

7 Jenis Sayuran Penurun Berat Badan
Headline
IMG_4314
Universitas Bandung Bakal Jual Gedung Rp25 Miliar untuk Tutupi Tunggakan Gaji Dosen dan Staff
YBA
Gaji Staff dan Dosen Universitas Bandung Terlambat, Ini Alasan Ketua YBA
seleksi pppk diperpanjang
Pendaftaran Seleksi PPPK Diperpanjang Sampai 15 Januari
Ayah Baim Wong
Johnny Djaelani, Ayah Baim Wong Meninggal Dunia di Usia 78 Tahun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.