JAKATA,TM.ID: Semenjak digulirkan pada 2021 lalu, sebanyak 2.600 pesantren menjadi penerima bantuan program Kemandirian Pesantren yang digulirkan Kementerian Agama (Kemenag).
Ke 2.600 pesantren tersebut tersebar di 34 Provinsi. Kemenag RI menargetkan akan ada 5.000 pesantren penerima bantuan inkubasi bisnis ini hingga 2024.
“Saat ini, sudah ada sekitar 2.600 penerima bantuan, dan ada 127 di antaranya yang sudah mengembangkan Badan Usaha Milik Pesantren atau BUMPes,” ungkap Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas dalam Sarasehan Peningkatan Kemandirian Pesantren di Jakarta International Expo (JIEXPO), dalam keterangannya, Minggu (17/12/2023).
JIEXPO menghadirkan para pengasuh dan santri pesantren, khususnya yang telah mendapat bantuan program Kemandirian Pesantren.
Menurutnya, sarasehan tersebut digelar untuk menjadi wadah silaturahmi sekaligus komunikasi para pesantren penerima program inkubasi bisnis dari Kemenag RI.
BACA JUGA: Pesantren Modern Al Umanaa Sukabumi Terapkan Konsep Pendidikan Futuristik
“Mungkin ada yang bisa bertukar produk untuk didagangkan di tempatnya masing-masing, sehingga bisa memenuhi kebutuhan satu dengan yang lain,” katanya.
Yaqut menilai pesantren harus mampu melebarkan kiprah pemberdayaannya, tidak hanya fokus pada tafaqquh fid-din atau pendalaman ilmu agama, tapi juga pengembangan sosial dan ekonomi umat.
“Jadi, Sarasehan Kemandirian Pesantren ini menjadi ajang untuk memperkuat ekonomi pesantren,” tegasnya.
Apabila silaturahmi seperti kegiatan tersebut terus dilakukan, tegas dia, maka keinginan untuk memandirikan pesantren melalui program inkubasi bisnis bisa dengan segera tercapai.
(Aak)