BANDUNG,TM.ID: Mulai tahun 2024 ini, Pemprov Jabar mulai membangun sarana pendidikan sebanyak 144 sekolah negeri baru.
Target tuntas pembangunan 144 sekolah negeri baru itu pada 2029 mendatang.
Pembangunan ke-144 sekolah baru itu membidik lokasi di 144 kecamatan,yang terdiri dari jenjang SMA, SMK, dan SLB.
Ketiga jenjang pendidikan ini merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Plh Sekda Jabar, Taufik Budi Santoso menyampaikan kabar tersebut seusai kegiatan BEJA atau Bewara Jawa Barat Vol. 1 di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (9/1/2023).
Menurutnya, pembangunan 144 sekolah baru tersebut sudah berdasarkan kajian dari Dinas Pendidikan Jabar.
Dari hasil kajian itu, ada 144 kecamatan yang terdapat sekolah SMK, SMA termasuk swasta, tetapi belum ada sekolah negeri.
“Kita asumsikan perlu 144 sekolah baru di 2024,” kata Taufik.
Namun, pihaknya akan memastikan terlebih dahulu sekolah yang saat ini masih beraktivitas di setiap kecamatan.
“Kita mulai 2024 ini, paling tidak memastikan dulu sekolah-sekolah yang sekarang masih melakukan kegiatannya bukan di asetnya pemprov (Jabar),” katanya.
Dengan demikian, pihaknya akan memulai dengan membangun beberapa sekolah.
Setelah itu, akan memindahkan aktivitas pendidikan yang semula menyewa gedung sekolah ke gedung sekolah baru milik Pemprov Jabar.
BACA JUGA: Dianggap Minim, DPRD Jabar Dorong Pemkot Bogor Bangun Sekolah Negeri Baru
Biaya Pembangunan Sekolah Negeri Baru
Taufik mengaku, pihaknya belum bisa memberi bocoran berapa detail biaya untuk membangun 144 sekolah negeri baru tersebut.
Taufik hanya menyebut rata-rata untuk membangun 1 unit sekolah butuh kurang lebih Rp3 miliar.
“Angkanya nanti kita sampaikan lebih lanjut. Yang pasti pembangunan satu sekolah membutuhkan anggaran kurang lebih Rp3 miliar, itu kebutuhan minimal, belum termasuk aset tanahnya itu tergantung lokasi,” ujar Taufik.
Taufik melanjutkan, harga tanah di Kota Depok lebih tinggi ketimbang daerah lainnya di Jabar.
“Kota Depok tentunya harganya akan tinggi dari tempat lain,” katanya.
Namun, pihaknya sedang menginventarisasi dan menjajaki kerja sama dengan pemkab dan pemkot.
Kerjasama ini, bagaimana memanfaatkan fasilitas soisal atau fasilitas umum untuk bisa menjadi gedung SMA/SMK/SLB.
Selain itu, dalam pembangunan 144 sekolah baru, pihaknya juga membuka kemungkinan kerja sama dengan badan usaha.
Kerjasama tersebut bisa melalui program Coorporate Social Responsibility (CSR).
“Kita membuka kemungkinan dari CSR untuk anggarannya kalau ada badan usaha yang mau berkontribusi,” ucap Taufik.
(Aak)