BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Peluncuran Program Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih yang sebelumnya direncanakan pada 19 Juli 2025 akhirnya resmi diundur ke 21 Juli 2025. Perubahan jadwal ini dilakukan untuk memastikan semua pihak bisa hadir dan menyimak arahan Presiden secara langsung.
“Memang rencana kan 19 Juli, tetapi itu kan Sabtu. Kami ingin penjelasan Presiden itu bisa diketahui, diikuti oleh semua pihak,” ujar Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas usai memimpin rapat koordinasi persiapan peluncuran Kopdes Merah Putih di kantornya, Jakarta, Selasa.
Zulhas menegaskan bahwa peluncuran di hari kerja akan memberikan kesempatan bagi lebih banyak pihak untuk hadir, mulai dari kepala daerah hingga pendamping desa.
“Sehingga tidak alasan tidak bergabung. Kan hari kerja, arahan dari presiden. Tapi kalau Sabtu, biasanya ada yang ke daerah, ada yang kunjungan kerja dan sebagainya,” tambahnya.
81 Ribu Kopdes Terbentuk
Sampai saat ini, tercatat sudah ada sekitar 81 ribu Kopdes/Kelurahan Merah Putih yang terbentuk di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, 77 ribu telah memiliki badan hukum koperasi.
Sebelum diundur, peluncuran Kopdes Merah Putih direncanakan bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional pada 12 Juli, namun tertunda karena padatnya agenda Presiden yang berada di luar negeri.
Zulhas menyebut bahwa pemerintah juga tengah menyempurnakan sejumlah regulasi agar operasional Kopdes berjalan lancar pasca peluncuran. Termasuk regulasi terkait enam gerai utama yang akan dijalankan oleh Kopdes nantinya.
Baca Juga:
Gempur Tengkulak dan Rentenir, Kopdes Merah Putih Siap Selamatkan Ekonomi Desa
Menteri Yandri Bongkar Strategi Baru! Pesantren Siap Jadi Motor Pembangunan Desa
Kopdes Bakal Jadi Gerai LPG, Pupuk, dan Sembako
Salah satu regulasi penting yang tengah difinalisasi adalah agar Kopdes merah putih bisa menjadi pangkalan resmi LPG. Kementerian ESDM disebut sedang menyelesaikan regulasi tersebut. Selain itu, peraturan terkait pupuk juga akan disesuaikan agar Kopdes bisa berfungsi sebagai bank pupuk di tingkat lokal.
Tak hanya itu, pemerintah juga tengah menyiapkan aturan agar Kopdes memiliki izin untuk menjual sembako dan kebutuhan pokok lainnya, menjadikan koperasi desa sebagai pusat distribusi ekonomi kerakyatan.
Menjelang peluncuran, Zulhas mengatakan sebanyak 103 Kopdes percontohan sudah mulai beroperasi dan tersebar di 38 provinsi dan 103 kabupaten. Nantinya, ke-103 koperasi tersebut akan diluncurkan bersamaan pada acara resmi tanggal 21 Juli.
“Sempurnanya kami targetkan 28 Oktober 2025, dari 80 ribu itu, 80 persen ditargetkan sudah beroperasi,” pungkasnya.
Dengan langkah ini, pemerintah berharap Koperasi Desa Merah Putih bisa menjadi kekuatan ekonomi baru yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat desa. Program ini juga digadang-gadang sebagai penggerak ekonomi lokal yang konkret dan berdampak luas secara nasional.
(Hafidah Rismayanti/Aak)