BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Mendapat julukan “Kota Pahlawan”, Surabaya menjadi kota yang sangat berperan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, terutama pada peristiwa 10 November 1945. Sejak peristiwa tersebut, Kota Surabaya terkenal menyimpan banyak situs sejarah dengan cerita heroik perjuangan rakyat Indonesia, sehingga cocok sebagai destinasi wisata saat Hari Pahlawan.
Untuk mengisi liburan di Hari Pahlawan yang jatuh pada hari ini, 10 November 2024, beberapa situs sejarah di Surabaya berikut wajib untuk Anda kunjungi. Berkunjung ke situs-situs sejarah ini akan mengajak Anda untuk mengenang perjuangan rakyat Indonesia pada masa itu.
Destinasi Sejarah di Surabaya
Berikut ini adalah destinasi yang bisa Anda coba untuk napak tilas di kota Pahlawa saat Hari Pahlawan.
1. Monumen Tugu Pahlawan
Monumen Tugu Pahlawan adalah ikon Kota Surabaya, pembangunanmonumen ini sengaja untuk memperingati pertempuran bersejarah 10 November 1945. Bentuk tugu yang tinggi menjulang melambangkan semangat pantang menyerah rakyat Surabaya dalam mempertahankan kemerdekaan.
Struktur tugu ini memiliki sepuluh lengkungan dan sebelas ruas pada tiangnya, melambangkan tanggal terjadinya peristiwa heroik tersebut.
Detail Monumen Tugu Pahlawan
- Tahun Pendirian: Mulai dibangun pada tahun 1951
- Makna Filosofis: Melambangkan api perjuangan yang terus menyala
- Lokasi: Pusat Kota Surabaya, dekat dengan berbagai situs bersejarah lainnya
Monumen ini menjadi tempat ziarah dan refleksi, terutama pada Hari Pahlawan setiap 10 November.
2. Museum 10 November
Terletak di area yang sama dengan Monumen Tugu Pahlawan, Museum 10 November menyimpan berbagai peninggalan dan arsip suara tokoh-tokoh besar, termasuk rekaman pidato Bung Tomo yang berapi-api.
Museum ini berbentuk piramida, dan di dalamnya terdapat koleksi lengkap yang mendokumentasikan sejarah pertempuran Surabaya.
Fasilitas dan Koleksi Museum
- Koleksi Utama: Rekaman suara asli, senjata, dan artefak perang
- Waktu Pendirian: 10 November 1991, resmi buka pada 2000
- Arsitektur Unik: Berbentuk piramida, melambangkan keteguhan dan kekuatan
Museum ini mengajarkan generasi muda tentang keberanian dan pengorbanan para pejuang Surabaya.
3. Jembatan Merah
Jembatan Merah merupakan saksi bisu pertempuran sengit antara arek-arek Surabaya dan pasukan Sekutu. Terletak di atas Kali Mas, jembatan ini menjadi penghubung antara Surabaya bagian timur dan barat.
Di tempat ini, pertempuran dengan tentara Sekutu berujung pada tewasnya Brigjen AWS Mallaby, yang kemudian memicu kemarahan rakyat Surabaya.
Fakta Menarik Jembatan Merah
- Tahun Pembangunan: Era kolonial, di bawah Jenderal Daendels
- Nilai Sejarah: Menjadi lokasi pertempuran krusial pada 10 November
- Lokasi: Berdekatan dengan berbagai situs sejarah lainnya di Surabaya
Jembatan Merah kini menjadi salah satu ikon bersejarah dan destinasi wisata dengan pengunjung yang cukup banyak.
4. Gedung Internatio
Gedung Internatio, yang dulunya bernama Internationale Crediet-en Handels-Vereeniging, berfungsi sebagai pusat perdagangan era kolonial Belanda. Bangunan ini menjadi markas pasukan Sekutu ketika mereka pertama kali tiba di Surabaya.
Pertempuran sengit yang terjadi di gedung ini pada 30 Oktober 1945 menandai awal mula pertempuran 10 November.
Informasi Gedung Internatio
- Lokasi: Krembangan Selatan, dekat Jembatan Merah
- Makna Sejarah: Menjadi saksi awal dari perjuangan besar 10 November
- Arsitektur: Bergaya kolonial Belanda dengan struktur yang masih kokoh hingga kini
Gedung Internatio adalah tempat bersejarah yang menawarkan napak tilas tentang perjuangan awal Surabaya.
5. Gedung Siola
Gedung Siola awalnya merupakan perusahaan tekstil terkenal, tetapi saat pertempuran 10 November, bangunan ini beralih fungsi menjadi markas pertahanan.
Setelah sempat terbengkalai, gedung ini diambil alih oleh Pemerintah Kota Surabaya pada tahun 1950 dan kini menjadi museum yang menyimpan sejarah dan kebudayaan Surabaya.
Fitur Gedung Siola
- Lokasi: Jalan Tunjungan, Kecamatan Genteng, Surabaya
- Fungsi Saat Ini: Museum yang dikelola Pemerintah Kota
- Sejarah Singkat: Dibangun pada tahun 1877 sebagai toko tekstil Inggris
Gedung Siola adalah saksi perjuangan arek-arek Suroboyo yang kini diabadikan sebagai museum.
BACA JUGA: Tema dan Logo Hari Pahlawan 2024
Mengunjungi berbagai destinasi sejarah di Kota Pahlawan saat Hari Pahlawan akan menambah rasa empati tentang bagaiaman pengorbanan para pahlawan memperjuangkan bangsa Indonesia pada saat itu.
(Virdiya/Usk)