Yana Mulyana Ungkap Ada Uang dari Tiga Terdakwa

Yana Mulyana ungkap adanya uang dari Tiga terdakwa
Yana Mulyana. (Istimewa)

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Wali Kota Bandung nonaktif, Yana Mulyana mengungkapkan adanya uang dari tiga terdakwa penyuap pada proyek Bandung Smart City (BSC) untuk pengadaan CCTV dan jaringan internet (ISP) yang dijalankan Dinas Perhubungan Kota Bandung.

Hal tersebut terungkap dalam lanjutan persidangan kasus suap pada proyek Bandung Smart City di Pengadilan Tipikor Bandung, di mana Yana tidak menampik menerima sejumlah uang, masing-masing dari Direktur Utama PT Citra Jelajah Informatika (CIFO) Sonny Setiadi, Manager PT Sarana Mitra Adiguna (SMA) Andreas Guntoro, dan Direktur PT Sarana Mitra Adiguna (SMA) Benny.

Yana menceritakan, ia mendapatkan uang dari Sony setelah adanya pertemuan di Pendopo Bandung pada tanggal 24 Desember 2022, yang dimediasi oleh Sekretaris Dishub Kota Bandung Khairur Rijal.

BACA JUGA: Tangis Histeris Istri Yana Mulyana, Kala Suami Terkena OTT KPK

Saat itu, kata Yana, Khairur ingin mempertemukan dirinya dengan Sony yang disebut Khairur berniat melakukan CSR. Dirinya sempat meminta waktu lain, namun Khairur menjanjikan tidak akan menyita banyak waktu sehingga dirinya menyetujui permintaan itu.

“Saudara Khairur Rijal mengatakan ‘Itu ada Pak Sony’. Sony siapa? Sony CIFO mau ngasih CSR WiFi gratis, minta petunjuk di titik mana saja pemasangan WiFi gratisnya. Saya bilang nanti saja, kata pak Khairur tidak akan lama, ya sudah saya bilang boleh tapi saat itu juga. Kemudian, pak Sonny masuk, dan Rijal keluar,” kata Yana.

Usai pertemuan empat mata membicarakan CSR ini, kata Yana, Sony kemudian pamit hendak pulang, namun sebelum meninggalkan ruangan, Sony mengeluarkan amplop berwarna coklat dari tasnya dan ditaruh di atas meja dengan mengucapkan sesuatu.

“Beliau pamit pulang, setelah itu mengeluarkan amplop langsung ditaruh di meja dengan berkata ‘Pak, ini untuk perkenalan’. ‘Oh iya terima kasih’, kata saya,” katanya menerangkan percakapan yang terjadi.

Awalnya, Yana mengaku berpikir bahwa isi amplop tersebut adalah brosur perusahaannya, mengingat baru pertama kali bertemu.

Namun ternyata, setelah dilakukan pengecekan amplop tersebut berisi uang yang diakui Yana, dirinya tidak mengingat jumlah pastinya.

Kemudian Yana menyimpan uang tersebut di laci meja dalam rumah dinasnya di Jalan Nyland, Kota Bandung, dan berniat akan mengembalikannya, meski akhirnya batal karena digunakan untuk santunan termasuk takziah.

“Saya simpan, dan dalam pikiran saya itu akan saya serahkan lagi. Tapi karena banyak aspirasi masyarakat yang masuk,” kata Yana.

Uang tersebut sendiri disebut Yana, senilai Rp40 juta dan turut disita KPK dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT)-nya pada 14 April 2023 lalu.

Akan tetapi, JPU KPK Tito Jaelani menyebut nominal uang yang ada di amplop coklat sebagai perkenalan itu nominalnya sekitar Rp100 juta. Sehingga kemungkinan yang disita Rp40 juta itu, adalah sisa dari seluruh uang dari Sony Setiadi.

“Itu Rp100 juta,” ujar Tito setelah persidangan.

Baca Juga : Perubahan dan Konsekuensi Penting Layanan 5G Bagi Masyarakat Indonesia

Adapun untuk terdakwa Andreas Guntoro dan Benny yang berasal dari PT SMA, Yana mengungkap aliran dana dari mereka berbentuk tiket perjalanan dan akomodasi dalam perjalanan di Thailand yang berjudul kunjungan ke lab CCTV Huawei, melalui eks Sekdis Perhubungan Kota Bandung Khairur Rijal.

Yana sendiri mengaku awalnya tidak tahu kalau biaya perjalanan pada 11-15 Januari 2023 tersebut dibiayai PT SMA, karena diinformasikan telah mendapatkan izin, sehingga perjalanan dibiayai oleh APBD.

Namun pada kenyataannya izin kunjungan kerja ini ditolak pemerintah pusat, dan menurut keterangan Khairur Rijal, perjalanan ke Thailand tersebut seluruhnya dibiayai oleh PT SMA.

“Jadi anggaran ke Thailand dan akomodasi dari siapa, kan gak dapat izin,” tanya jaksa.

“Awalnya saya pikir pakai operasional Dishub, tapi ternyata menurut pak Rijal pakai anggaran dari PT SMA, Pak Andreas bilang pake ini dulu. Sekali lagi ini kekhilafan saya, karena saya sendiri lupa untuk itu (ketertiban administrasi dalam penggunaan anggaran),” kata dia.

(Aziz/Masnur)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Cara kunci galeri di iPhone-1
Cara Kunci Galeri di iPhone iOS 17 Tanpa Aplikasi!
Fine Line lagu Harry Styles
Lirik dan Terjemahan Fine Line Lagu Harry Styles
pdn ransomware
PDN Diserang 'Virus Jahat' Ransomware, Ini Cara Pencegahannya
Cuaca Ekstrem La Nina
Cuaca Ekstrem Hantui Wilayah Indonesia Akibat La Nina
pdn diretas
Pemerintah Ungkap Penyebab PDN Diretas, Sederhana Tapi Fatal!
Berita Lainnya

1

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

2

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Jangan Yalla Shoot, Ini Link Streaming Portugal Vs Slovenia Babak 16 Besar Euro 2024

5

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF
Headline
Eskalator di Mal PVJ Bandung
Remaja Terjepit Eskalator di Mal PVJ Bandung, Alami Patah Tulang
Uruguay Singkirkan Amerika Serikat dari Copa America 2024
Uruguay Singkirkan Amerika Serikat dari Copa America 2024, Skor 1-0
Hasil Portugal vs Slovenia Euro 2024
Hasil Portugal vs Slovenia Euro 2024: Selecao das Quinas Menang Adu Penalti
ilmuan jepang
Ngeri, Ilmuwan Jepang Ciptakan Robot Pakai Kulit Hidup Manusia