JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Perusahaan teknologi Xiaomi secara resmi meluncurkan mobil SUV listrik terbarunya, Xiaomi YU7, di pasar Tiongkok.
Tak butuh waktu lama, mobil ini langsung mencatatkan penjualan menakjubkan dengan angka pemesanan yang fantastis, mencapai 300.000 unit hanya dalam waktu satu jam sejak peluncuran.
Keberhasilan tersebut, lantas menimbulkan pertanyaan besar, apa sebenarnya daya tarik dari kendaraan listrik terbaru Xiaomi ini?
Varian dan Harga Xiaomi YU7
Xiaomi YU7 hadir sebagai SUV premium dengan performa tinggi, mengandalkan desain elegan, fitur teknologi mutakhir, dan sistem keamanan canggih sebagai nilai jual utama. Mobil ini ditawarkan dalam tiga tipe berbeda, yaitu Standard, Pro, dan Max.
BACA JUGA:
Xiaomi SU7 Ultra Punya Lisensi Gran Turismo, Mobil China Pertama Muncul di Game?
Varian Standard dibanderol 253.500 RMB atau sekitar Rp 570 jutaan untuk tipe penggerak roda belakang (RWD) dengan jarak tempuh jauh. Varian Pro yang dilengkapi penggerak semua roda (AWD) dan juga dirancang untuk perjalanan jarak jauh, dijual seharga 279.900 RMB atau setara Rp 630 jutaan.
Sedangkan versi tertinggi, Max, merupakan tipe AWD berperforma tinggi dengan harga 329.900 RMB atau sekitar Rp 740 jutaan.
Jika bersanding dengan Tesla Model Y sebagai salah satu kompetitor utamanya, harga Xiaomi YU7 relatif lebih terjangkau.
Tesla Model Y RWD ditawarkan mulai dari 263.500 RMB dan versi Long Range AWD-nya mencapai 313.000 RMB. Yang menarik, Tesla tidak menawarkan varian performa tinggi seperti yang dimiliki oleh Xiaomi YU7 Max.
Keunggulan YU7 bukan hanya soal harga. Mobil ini dirancang dengan teknologi kelistrikan yang dikembangkan Xiaomi sendiri, meliputi motor listrik, baterai tenaga, dan kontrol motor.
Spesifikasi
Seluruh varian dibekali mesin HyperEngine V6s Plus versi terbaru yang mampu menghasilkan putaran hingga 22.000 rpm, torsi maksimal 528 Nm, dan tenaga puncak 288 kW atau setara 386 daya kuda.
Versi Max bahkan mampu menembus daya hingga 690 PS, dengan kecepatan maksimal 253 km/jam dan akselerasi dari 0 ke 100 km/jam dalam waktu hanya 3,23 detik—bahkan bisa lebih cepat lagi, 2,98 detik tanpa one-foot rollout. Performa ini menjadikannya SUV tercepat di kelasnya dengan harga di bawah 800.000 RMB.
Dalam hal jarak tempuh, Xiaomi YU7 juga tampil impresif. Varian Standard mampu menempuh jarak hingga 835 km menurut standar CLTC, tertinggi di segmen SUV listrik menengah ke atas.
Varian Pro dan Max, yang mengusung sistem AWD, tetap unggul dengan jarak tempuh 770 km. Ini memungkinkan pengguna menempuh perjalanan jauh seperti lintas kota hingga 1.000 km hanya dengan satu kali pengisian daya.
Teknologi pengisian dayanya juga sangat unggul. Semua model Xiaomi YU7 dibangun di atas platform 800V berbasis silikon karbida, yang mendukung pengisian ultra cepat hingga kecepatan 5,2C. Dengan teknologi ini, baterai dapat terisi dari 10 persen hingga 80 persen hanya dalam waktu 12 menit. Dalam waktu 15 menit, mobil ini bahkan bisa menempuh jarak hingga 620 km.
Di sisi fitur berkendara pintar, Xiaomi menyematkan sistem otonom dengan komponen kelas atas, termasuk chip NVIDIA DRIVE AGX Thor™ generasi terbaru yang mampu memproses data hingga 700 TOPS.
Sistem ini juga didukung oleh sensor dan kamera berjumlah banyak: satu unit LiDAR, radar gelombang milimeter 4D, 11 kamera beresolusi tinggi, dan 12 radar ultrasonik. Tujuh kamera di antaranya memiliki kemampuan anti-silau berkat lapisan pelindung ALD coating, yang berfungsi meminimalisir pantulan cahaya dan gangguan visual.
Xiaomi juga telah membekali YU7 dengan basis data berkendara presisi tinggi (HAD) yang mencakup 10 juta klip video untuk mendukung sistem otonom sejak hari pertama mobil diterima oleh pengguna.
Dengan semua keunggulan tersebut, tak mengherankan jika SUV listrik pertama Xiaomi ini langsung mencetak angka penjualan fantastis dan membuka lembaran baru bagi masa depan kendaraan listrik buatan Tiongkok.
(Saepul)