BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Setiap orang memiliki tingkat asimetri (tidak simetris) wajah, mulai dari yang ringan hingga cukup mencolok.
Muka tidak simetris terjadi ketika satu sisi wajah tampak berbeda dari sisi lainnya. Apa penyebab muka tidak simetris? Kondisi ini bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti genetika, penuaan, cedera, atau bahkan gaya hidup.
Dalam beberapa kasus, asimetri wajah yang ringan masih tergolong normal dan tidak berdampak pada kesehatan. Namun, jika perbedaan tersebut sangat mencolok, hal ini bisa menjadi tanda dari kondisi medis tertentu yang perlu anda waspadai.
Selain itu, asimetri wajah juga dapat memengaruhi kepercayaan diri dan fungsi beberapa bagian wajah, seperti mata, hidung, atau mulut.
Berbagai Penyebab Muka Tidak Simetris
Berikut adalah beberapa faktor utama yang dapat menyebabkan wajah tampak tidak seimbang:
1. Faktor Genetik
Bentuk wajah sering kali dipengaruhi oleh faktor keturunan. Jika salah satu anggota keluarga memiliki wajah asimetris, kemungkinan besar karakteristik ini dapat diwariskan kepada keturunannya. Misalnya, satu sisi bibir tampak lebih turun dibanding sisi lainnya.
2. Kondisi Bawaan Sejak Lahir
Beberapa bayi lahir dengan kondisi medis tertentu yang menyebabkan asimetri wajah, seperti mikrosomia kraniofasial dan kelumpuhan saraf wajah bawaan.
- Mikrosomia kraniofasial terjadi ketika salah satu sisi wajah tidak berkembang sempurna selama masa kehamilan. Kondisi ini bisa menyebabkan telinga atau dagu tampak lebih kecil di satu sisi.
- Kelumpuhan saraf wajah bawaan dapat terjadi akibat trauma saat persalinan atau gangguan tumbuh kembang. Penderitanya sering mengalami kesulitan menggerakkan salah satu sisi wajah, seperti mengangkat alis atau tersenyum.
3. Penuaan
Seiring bertambahnya usia, wajah mengalami perubahan alami. Tulang keras mungkin berhenti tumbuh setelah pubertas, tetapi tulang rawan, seperti yang terdapat di telinga dan hidung, terus berkembang. Hal ini dapat membuat bagian wajah tampak lebih besar atau lebih turun seiring waktu, sehingga menyebabkan asimetri.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa penuaan sering berdampak pada bagian bawah wajah, seperti pipi atau dagu, yang bisa tampak kendur dan tidak sejajar.
4. Kerusakan Kulit Akibat Sinar Matahari
Paparan sinar matahari berlebihan dapat mempercepat proses penuaan kulit, terutama jika jarang menggunakan tabir surya. Kulit yang sering terkena sinar matahari lebih mudah mengalami kerutan dan perubahan tekstur.
Jika hanya satu sisi wajah yang sering terpapar matahari—misalnya saat mengemudi atau beraktivitas di luar ruangan—kulit di sisi tersebut bisa mengalami penuaan lebih cepat dibandingkan sisi lainnya, sehingga menyebabkan wajah tampak tidak simetris.
5. Kebiasaan Merokok
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perokok cenderung memiliki bentuk wajah yang lebih asimetris. Gerakan menghisap rokok secara berulang dan paparan asap yang terus-menerus dapat menyebabkan penuaan kulit lebih cepat di satu sisi wajah.
6. Kebiasaan Sehari-hari
Tanpa disadari, beberapa kebiasaan sederhana bisa memicu wajah menjadi tidak simetris, seperti:
- Tidur tengkurap atau menyandarkan wajah ke bantal dalam posisi yang sama setiap malam.
- Sering menyilangkan kaki ke arah yang sama saat duduk dalam waktu lama.
- Menopang wajah dengan tangan secara berulang.
Kebiasaan ini dapat memengaruhi otot wajah dalam jangka panjang dan menyebabkan perbedaan bentuk antara sisi kiri dan kanan.
7. Pencabutan Gigi
Mencabut gigi, terutama dalam jumlah banyak, dapat mengubah struktur rahang dan memengaruhi bentuk wajah. Kehilangan gigi tertentu bisa membuat satu sisi wajah terlihat lebih turun dibandingkan sisi lainnya.
Untuk mengatasinya, pemasangan gigi palsu atau veneer bisa menjadi solusi agar wajah tetap terlihat simetris.
8. Cedera atau Trauma Wajah
Cedera pada wajah, baik akibat kecelakaan, olahraga, atau jatuh, bisa menyebabkan perubahan struktur tulang. Salah satu kondisi yang paling sering terjadi adalah patah tulang hidung, yang dapat membuat bentuk wajah tampak tidak seimbang.
BACA JUGA: Penyebab Hingga Cara Hilangkan Lipoma
Memahami penyebab muka tidak simetris dapat memberikan kehati-hatian dalam menjaga kesehatan kulit. Wajah yang tidak simetris merupakan kondisi yang umum terjadi dan biasanya tidak berbahaya.
(Virdiya/Aak)