JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Tabir komunikasi eks Wamenaker Immanuel Ebenezer (Noel/IEG) untuk mendapatkan motor gede (moge) merek Ducati terkuak terkait dalam kasus dugaan pemerasan sertifikat K3 di Kementerian Ketenagakerjaan.
Mulanya, dari komunikasi Noel pada Irvian Bobby Mahendro (IBM) yang saat itu menjabat sebagai Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personil K3 periode 2022–2025.
Dalam kasus ini, Noel bahkan menjuluki Irvian sebagai ‘sultan’. Irvian sendiri termasuk satu dari 11 orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
“Saat minta motor, IEG ngomong ke IBM, ‘kamu main motor besar ya. Kalau untuk saya cocoknya motor apa?’” ungkap Ketua KPK Setyo Budiyanto, dikutip Minggu (24/08/2025).
BACA JUGA:
Tak lama setelah percakapan itu, Irvian membelikan sebuah motor Ducati dan langsung mengirimkannya ke rumah Noel.
“Kemudian IBM belikan dan kirim ke rumahnya, 1 Ducati,” jelas Setyo.
Selain motor gede, Noel juga disebut menerima uang Rp 3 miliar terkait kasus pemerasan sertifikat K3 di Kementerian Ketenagakerjaan. Dugaan penerimaan uang tersebut terjadi pada Desember 2024, atau sekitar dua bulan setelah dirinya resmi dilantik menjadi Wamenaker oleh Presiden Prabowo Subianto.
Dalam operasi tangkap tangan (OTT) kasus ini, KPK berhasil menyita 22 unit kendaraan, baik mobil maupun motor.
Deretan kendaraan tersebut kebanyakan masuk kategori mewah. Beberapa di antaranya empat motor Ducati, dua Vespa, hingga mobil premium seperti Hyundai Palisade dan Nissan GT-R R35.
Dari hasil penelusuran Samsat Jakarta, ada dua motor Ducati yang masuk dalam daftar sitaan KPK.
Pertama, motor berpelat B-4225 SUQ berwarna merah yang diketahui berjenis Ducati Streetfighter. Berdasarkan data Samsat Jakarta, motor produksi 2022 ini teregistrasi atas nama PT Kualitas Prima S dengan nilai jual Rp 349,7 juta.
Kedua, motor berpelat B-3838 BOB berjenis Ducati Multistrada V4, dengan mesin serupa Streetfighter. Namun, nama pemilik motor ini tidak tercatat dalam database. Adapun nilai jualnya tercantum Rp 418,4 juta.
(Saepul)