JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID – Pada awal 2021, WhatsApp memperkenalkan kebijakan privasi baru yang memicu kekhawatiran di kalangan penggunanya. Banyak yang merasa privasi mereka terancam, menyebabkan sejumlah pengguna dan calon pengguna mempertimbangkan untuk beralih ke platform pesan instan lain.
Berdasarkan laporan firma riset Sensor Tower, WhatsApp mengalami penurunan jumlah unduhan sebesar 11% dalam tujuh hari pertama tahun 2021 dibandingkan dengan periode sebelumnya. Firma riset aplikasi App Annie juga melaporkan penurunan pengguna aktif WhatsApp, yang berdampak pada turunnya peringkat WhatsApp di daftar aplikasi terpopuler di Android dan iOS.
Di sisi lain, Telegram mengalami peningkatan jumlah pengguna yang signifikan. Aplikasi ini kini memiliki 900 juta pengguna dan diperkirakan akan mencapai 1 miliar pengguna aktif bulanan dalam waktu dekat. Pendiri Telegram, Pavel Durov, mengibaratkan lonjakan pengguna ini sebagai “kebakaran hutan” karena cepatnya pertumbuhan tersebut.
Telegram, yang berbasis di Dubai, didirikan oleh pengusaha asal Rusia, Pavel Durov. Durov meninggalkan Rusia pada 2014 setelah menolak tuntutan untuk memblokir suara komunitas oposisi di platform media sosial VK yang ia dirikan sebelumnya. Setelah menjual VK, ia mendirikan Telegram yang dikenal dengan komitmennya terhadap privasi dan kebebasan berkomunikasi.
Menurut laporan Financial Times pada Maret lalu, Telegram mungkin akan melantai di bursa AS setelah perusahaan meraup keuntungan. Telegram kini bersanding dengan platform populer lainnya seperti Facebook, YouTube, WhatsApp, Instagram, TikTok, dan WeChat.
BACA JUGA: WhatsApp Luncurkan Pembaruan Desain Tuai Keritik Netizen
Keunggulan Fitur Telegram
Telegram menawarkan berbagai fitur yang menarik bagi pengguna, termasuk:
- Obrolan Pribadi dan Grup: Mendukung obrolan pribadi, grup, saluran, bot, jajak pendapat, kuis, dan tagar.
- Edit Pesan Terkirim: Pengguna dapat mengedit pesan yang telah terkirim, menjadwalkan pesan, dan berbagi media tanpa kompresi.
- Kapasitas Anggota Grup: Grup di Telegram dapat menampung hingga 5000 anggota, jauh lebih banyak dibandingkan WhatsApp yang hanya mendukung hingga 256 anggota.
- Pengiriman File Besar: Telegram memungkinkan pengiriman file berukuran hingga 2 GB, atau 4 GB untuk pengguna Telegram Premium.
- Keamanan: Telegram dilengkapi dengan enkripsi end-to-end pada mode “Secret Chat” yang memastikan percakapan aman dari intervensi pihak ketiga.
- Dukungan Multi-Akun: Telegram memungkinkan pengguna untuk menggunakan lebih dari satu akun dalam satu aplikasi tanpa perlu mengunduh aplikasi tambahan.
- Fitur Bisnis: Telegram Business menyediakan fitur gratis untuk pengguna akun bisnis, dengan opsi langganan Premium seharga USD 4,99 (sekitar Rp79 ribu) untuk konversi tambahan.
Telegram juga mendukung terjemahan lintas bahasa yang memudahkan pengguna berkomunikasi dengan teman dari berbagai belahan dunia. Selain itu, admin grup dapat mengatur emoji reaksi, menautkan grup ke saluran untuk diskusi, dan menikmati pengalaman grup yang lebih menyenangkan dengan berbagai fitur interaktif.
Peningkatan jumlah pengguna Telegram yang signifikan menunjukkan bahwa aplikasi ini semakin diminati berkat fitur-fitur unggulannya yang melebihi WhatsApp. Dengan komitmen terhadap privasi, keamanan, dan inovasi terus-menerus, Telegram berhasil menarik perhatian pengguna yang mencari alternatif lebih baik di tengah kekhawatiran privasi yang muncul dari kebijakan WhatsApp. Telegram tampaknya siap mencatat milestone baru dengan mencapai 1 miliar pengguna aktif bulanan dalam waktu dekat.
(Budis)