Wewe Gombel, Si Hantu Penculik Anak-anak Saat Maghrib

(correcto.id)

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Indonesia terkenal dengan beragam cerita horor dan hal-hal mistis yang menjadi bagian dari budaya dan warisan turun temurun. Urban legend, mitos, klenik, dan lainnya telah menjadi pembicaraan yang menarik hingga generasi selanjutnya.

Tidak jarang, setiap daerah di Indonesia memiliki cerita seram yang unik dan khas, seperti halnya mitos tentang Wewe Gombel.

Wewe Gombel adalah salah satu cerita hantu tertua yang masih hidup dan diceritakan hingga saat ini. Menurut kepercayaan masyarakat, hantu ini adalah sosok wanita yang bunuh diri setelah membunuh suaminya.

Sosok Wanita yang Bunuh Diri

Wewe Gombel
(Diadona)

Kisahnya bermula dari seorang wanita yang tidak bisa memberikan keturunan kepada suaminya. Hal ini membuat suaminya berselingkuh dengan wanita lain dan tindakan tersebut memicu kegilaan dalam diri wanita tersebut. Ia kemudian membunuh suaminya sebagai akibat dari rasa sakit dan rasan putus asa yang dia rasakan.

Wewe Gombel dipercaya berasal dari daerah Gombel, Semarang, yang konon sebagai tempat pembunuhan pada masa penjajahan. Dalam cerita ini, Wewe Gombel biasanya datang menjelang maghrib, saat matahari terbenam. Ia datang untuk menculik anak-anak yang berada di luar rumah. Anak-anak yang terkena kutukan Wewe Gombel akan dibawa ke alam lain, dianggap tak memiliki rumah.

Larangan Keluar Saat Maghrib

Wewe Gombel
(istore)

Mitos tentang Wewe Gombel ini kemudian menjadi alasan bagi orang tua untuk melarang anak-anak mereka keluar rumah saat waktu maghrib. Tujuannya adalah untuk melindungi mereka dari bahaya penculikan Wewe Gombel. Namun, di balik mitos ini, terdapat pesan yang lebih dalam yang ingin di sampaikan kepada orang tua.

Mitos ini sebenarnya mengajarkan orang tua untuk selalu mengawasi dan memperhatikan anak-anak mereka. Larangan untuk keluar rumah pada waktu maghrib adalah simbol dari perlindungan dan kehati-hatian pada anak-anak agar terhindar dari bahaya di luar sana.

Pesan ini membangun kesadaran akan pentingnya menjaga keamanan dan keselamatan anak-anak di lingkungan sekitar. Cerita horor seperti ini menjadi bagian dari kekayaan budaya Indonesia. Meskipun mungkin terdengar menyeramkan, mitos-mitos ini turut membentuk nilai-nilai dan pesan-pesan yang berharga. Melalui cerita ini, kita belajar untuk lebih berhati-hati dan menjaga keselamatan orang-orang tercinta.

BACA JUGA: Kisah Terkutuk Puisi Tomino: Anak Cacat dan Dosa Terpendam!

(Kaje/Aak)

 

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Persib Siapkan Mode Manuver Senyap
Persib Siapkan Mode Manuver Senyap Untuk Bangun Skuatnya di Musim Depan
Performa Robi Darwis Dapat Sorotan Tajam
Performa Robi Darwis Dapat Sorotan Tajam, Bojan Hodak Pasang Badan
Kesenian Gembyung Subang - YouTube Kebudayaan Subang
Kesenian Gembyung: Warisan Budaya Tradisional Kabupaten Subang
Tasikmalaya Sandal Tarumpah
Keren! Tasikmalaya Punya Sandal Tarumpah
Fakta unik domba
Domba Hewan Mudah Ditipu, Gini Kata Dosen IPB!
Berita Lainnya

1

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

2

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

3

Tanggul Jebol, Ribuan Makam di TPU Bojongsoang Kabupaten Bandung Terendam Banjir

4

Inflasi Kota Bandung Hingga 10 Persen Akibat Lonjakan Harga Jelang Ramadan

5

Gubernur Dedi Mulyadi Perjuangkan Nasib Siswa yang Gagal Ikuti SNBP Akibat Kelalaian Sekolah
Headline
Manchester United
Laga Dramatis Liga Inggris, Manchester United Taklukan Ipswich Town 3-2
Indonesia Juarai Cheerleading Japan Open Championship
Indonesia Juarai Cheerleading Japan Open Championship 2025 di Yokohama
Prakiraan Cuaca Sejumlah Kota di Indonesia
Prakiraan Cuaca Sejumlah Kota di Indonesia 27 Februari 2025
PSIM Yogyakarta Juara Liga 2
PSIM Yogyakarta Juara Liga 2 setelah Tekuk Bhayangkara FC

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.