BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB) tengah melakukan investigasi epidemiologi di sekitar lingkungan tempat tinggal seorang warga yang terkonfirmasi positif terinfeksi Virus Hanta.
Pasien berinisial O (52), warga Desa Bojongkoneng, Kecamatan Ngamprah, tercatat sebagai kasus pertama Virus Hanta di wilayah tersebut. Ia diduga tertular setelah tergigit tikus saat bekerja di sebuah proyek konstruksi di kawasan Ciwidey, Kabupaten Bandung.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan KBB, Nurul Rasyihan mengungkapkan telah menangkap 12 ekor tikus dari lokasi tersebut.
“Kami melakukan penyelidikan epidemiologi ke keluarga dan lingkungan tempat tinggal pasien. Kami juga menangkap 12 ekor tikus dari lokasi tersebut untuk diperiksa,” kata Nurul, dikutip Jumat (20/6/2025).
Sebanyak 12 ekor tikus yang berhasil ditangkap dari selokan dan sejumlah lokasi lainnya kemudian dibedah untuk diambil beberapa organ dalamnya. Proses ini dilakukan guna memastikan apakah tikus-tikus tersebut berperan sebagai pembawa atau penyebar Virus Hanta.
“Kalau tidak salah itu jantung dan paru-parunya yang diambil kemudian diteliti. Apakah hewan pengerat dari lingkungan pasien menjadi penyebar Virus Hanta atau tidak,” kata Nurul.
Sementara untuk kondisi O yang sebelumnya menjalani perawatan di RS Hasan Sadikin, Kota Bandung dilaporkan berangsur pulih dan diperbolehkan pulang ke rumah.
“Jadi sudah membaik, mungkin bisa dikatakan sembuh. Karena sejauh ini memang tidak ada yang menyebutkan kalau Virus Hanta menyebabkan kematian, cuma tetap harus diwaspadai,” kata Nurul.
Baca Juga:
Waspada Virus Hanta: Ancaman Kesehatan dari Tikus yang Perlu Diketahui
Sebagai langkah pencegahan, ia mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta melakukan upaya pengendalian populasi tikus dan hewan pengerat lainnya yang menjadi sumber penyebaran Virus Hanta.
“Virus ini tidak menular dari manusia ke manusia, tetapi dari hewan pengerat ke manusia. Penularannya pun tak hanya melalui gigitan, bisa juga lewat kontak dengan urin atau kotoran tikus. Gejala yang muncul biasanya meliputi pusing, mual, muntah, hingga demam,” jelasnya.
(Virdiya/_Usk)