BANDUNG,TM.ID: Polusi udara adalah ancaman serius bagi kesehatan manusia. Dalam beberapa tahun terakhir, polusi udara yang semakin buruk telah menjadi penyebab meningkatnya kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Selain ISPA, paparan polusi udara juga berkaitan dengan berbagai masalah pernapasan lainnya.
Berikut merupakan 5 penyakit polusi udara yang bisa kamu ketahui, agar kamu tidak khawatir lagi. Simak ulasannya dalam artikel ini untuk mengetahui!
1. Pneumonia
Pneumonia adalah peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi. Menurut Global Burden of Disease (GBD), sekitar 30% kematian akibat penyakit polusi udara ini pada tahun 2019 disebabkan oleh polusi udara, terutama partikel PM2.5 yang berasal dari berbagai sumber seperti kendaraan, industri, dan kegiatan memasak menggunakan batu bara.
Terlebih lagi, mayoritas kematian akibat polusi udara berasal dari rumah tangga. Anak-anak di bawah 5 tahun dan lansia adalah kelompok yang paling rentan terhadap kematian akibat pneumonia akibat polusi udara. Di Indonesia, terdapat 7.500 kematian akibat pneumonia yang disebabkan oleh polusi udara, dengan 45% disebabkan oleh polusi udara rumah tangga.
2. Bronkitis Kronis
Bronkitis adalah kondisi peradangan pada saluran udara di paru-paru. Penyakit polusi udara ini menunjukkan bahwa merokok adalah faktor risiko utama untuk bronkitis, tetapi peningkatan tingkat polusi udara juga telah dikaitkan dengan kasus bronkitis yang meningkat.
Ketika menghirup kabut asap yang terkontaminasi oleh polusi udara, saluran udara paru-paru dapat mengalami peradangan, menyebabkan kesulitan bernapas, batuk, dan nyeri dada. Polusi udara dapat mengeringkan selaput pelindung di hidung dan tenggorokan, mengganggu sistem kekebalan tubuh, dan meningkatkan risiko bronkitis.
BACA JUGA: Udara Kota Bandung 1 Level Lagi Tembus Batas Tidak Sehat, Ini Imbauan Pemkot
3. Tuberkulosis
Tuberkulosis (TBC) adalah infeksi menular yang sering menyerang paru-paru. Penelitian epidemiologi menunjukkan bahwa orang yang terpapar polusi udara, terutama polusi udara dalam ruangan, memiliki risiko lebih tinggi terkena TBC.
Partikel polusi udara dapat memengaruhi respons imun tubuh terhadap infeksi TBC, membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit ini. Polusi udara juga dapat melemahkan fungsi sel-sel kekebalan tubuh, yang berpotensi meningkatkan tingkat keparahan TBC.
4. Asma
Paparan polusi udara selama masa perkembangan paru-paru anak-anak dapat meningkatkan risiko terkena asma pada masa dewasa. Partikel polusi udara merusak perkembangan saluran pernapasan dan meningkatkan kecenderungan terjadinya asma.
Stres oksidatif akibat polusi udara dapat memicu asma pada individu yang genetik rentan terhadap penyakit ini. Selain itu, paparan polusi udara terkait lalu lintas selama trimester kedua kehamilan juga dikaitkan dengan peningkatan risiko asma pada anak-anak.
5. Influenza (Flu)
Polusi udara mengandung senyawa berbahaya yang dapat merusak saluran pernapasan dan melemahkan sistem kekebalan tubuh. Orang yang terpapar polusi udara memiliki risiko lebih tinggi terkena flu dan komplikasi serius seperti pneumonia.
Kesehatan pernapasan yang terganggu oleh polusi udara meningkatkan kerentanan terhadap infeksi flu. Sistem pernapasan yang sehat adalah pertahanan pertama tubuh melawan infeksi, dan ketidakmampuannya melindungi tubuh dapat memperburuk infeksi flu.
(Kaje/Usamah)