Waspada, Data Kemendikbudristek 24,4 Persen Siswa Berpotensi Alami Perundungan di Sekolah

Penulis: usamah

Perundungan anak sukabumi
Ilustrasi perundungan (pexels)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA,TM.ID: Plt Sekretaris Ditjen PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek Praptono menyatakan, Hasil asesmen nasional Kemendikbudristek menemukan ada 24,4 persen siswa atau peserta didik berpotensi mengalami insiden perundungan di satuan pendidikan atau sekolah.

Hal tersebut di sampaikannya dalam acara webinar bertajuk ‘Pendidikan Berkualitas Tanpa Kekerasan melalui Permendikbudristek PPKSP’, Kamis (24/8/2023).

“Kemendikbudristek dengan asesmen nasional kemarin, kita itu mendapat sebuah angka temuan yang sangat luar biasa, dan ini menuntut kepada kita untuk serius menangani. Yang pertama adalah 24,4 persen, peserta didik, berdasarkan pengakuan mereka itu berpotensi untuk mengalami insiden perundungan di satuan pendidikan,” ujar Praptono.

BACA JUGA: Kemenkes Tegur 3 RS Terkait Kasus Perundungan Dokter

Bukan hanya itu, Praptono menambahkan, pada proses asesmen yang sama Kemendikbudristek juga mendapati 22,4 persen peserta didik pernah mengalami insiden kekerasan seksual di sekolah.

“Kita juga menemukan 22,4 persen peserta didik menjawab pernah– pada pertanyaan survei–yang menunjukkan insiden kekerasan seksual. Ini yang terjadi pada satuan pendidikan kita,” katanya.

Hal itulah, sambungnya, yang kemudian menjadi salah satu alasan penerbitan Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan (PPKSP).

dia menjelaskan  perundungan di sekolah atau kekerasan yang terjadi bukan hanya fisik dan seksual, tapi juga termasuk psikis hingga intoleransi.

Merujuk pada Pasal 6 Permendikbudristek 46/2023 ada tujuh bentuk kekerasan yakni kekerasan fisik, kekerasan psikis, perundungan, kekerasan seksual, diskriminasi dan intoleransi, kebijakan yang mengandung kekerasan, serta bentuk kekerasan lainnya

“Dari sisi dampak sudah banyak bukti menunjukkan kekerasan yang dialami anak pada masa pertumbuhan bisa meninggalkan trauma yang sangat mendalam sehingga bisa mengganggu proses belajar mengajarnya,” kata dia.

(Usamah)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Persija Jakarta Lanjutkan Kerja Sama Dengan 3 Pemain Muda 
Resmi! Persija Jakarta Lanjutkan Kerja Sama Dengan 3 Pemain Muda 
Prabowo Israel
Menyoal Statement Diplomatik, MPR Harap Prabowo Tak 'Tertipu' Israel
pengumuman PPPK diundur
Pengumuman PPPK Tahap II Diundur, Kenapa?
long weekend Sopir angkot libur
KDM Minta Sopir Angkot Puncak Bogor Libur Saat Long Weekend
sapi kurban prabowo
Sapi Kurban Prabowo di Gresik Miliki Berat 1,84 Ton
Berita Lainnya

1

PLN UP3 Majalaya Lakukan Kunjungan Pelanggan ke PT Danarmas Concern, Dukung Industri Tekstil dan Energi Hijau

2

Umuh Muchtar Sambangi Rumah Duka Dua Bobotoh Asal Garut Yang Tewas Dalam Kecelakaan

3

Tingkatkan Bauran EBT hingga 2034, PLN Siap Jalankan RUPTL Terhijau Sepanjang Sejarah

4

OJK Gandeng Sektor Jasa Keuangan Dorong Ekonomi Daerah Melalui Komoditas Unggulan di Jawa Barat

5

Nasibnya Bersama Persib Masih Abu-Abu, Mateo Kocijan: Saya Tidak Mau Memikirkan Terlalu Jauh
Headline
Menaker Terbitkan SE Rekrutmen Bebas Diskriminasi
Dunia Usaha Diminta Transparan, Menaker Terbitkan SE Rekrutmen Bebas Diskriminasi
Gempa Kabupaten bandung
Gempa Magnitudo 4,2 Guncang Kabupaten Bandung
Kemkomdigi Blokir Archive.org
Ada Konten Judol-Pornografi, Kemkomdigi Blokir Archive.org
Analisis Geologi Gempa Bum Jayapura Papua
Analisis Geologi Gempa Bumi Magnitudo 5,0 Guncang Jayapura Papua

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.