Waspada! 7 Penyakit Ini Serangkali Menyerang Tubuh Saat Banjir

Penulis: Vini

Penyakit saat banjir
Ilustrasi. (Freepik)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Saat musim hujan tiba, banjir sering terjadi di berbagai wilayah. Selain menyebabkan kerugian materi, banjir juga dapat meningkatkan munculnya sejumlah penyakit. Agar lebih waspada terhadap ancaman kesehatan saat banjir, pahami jenis-jenis penyakit yang sering menyerang saat banjir tiba.

Udara lembap akibat hujan terus-menerus memudahkan virus, bakteri, parasit, dan jamur berkembang biak. Jika tidak waspada, risiko terkena penyakit pun meningkat.

Penyakit yang Sering Menyerang saat Banjir

Melansir alodokter, Berikut adalah berbagai penyakit yang sering terjadi saat banjir.

1. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Genangan air yang muncul saat banjir menjadi tempat ideal bagi nyamuk ini untuk berkembang biak.

Gejala DBD meliputi demam tinggi, nyeri otot, sakit kepala, dan bintik merah pada kulit. Jika tidak segera ditangani, DBD dapat menyebabkan komplikasi serius seperti syok dan perdarahan. Untuk mencegahnya, lakukan 3M (menguras, menutup, dan mendaur ulang) serta gunakan lotion antinyamuk.

2. Flu

Flu atau influenza adalah infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit ini menyebar melalui droplet dari batuk, bersin, atau percikan air liur penderita. Gejala flu meliputi demam, batuk, pegal-pegal, dan sakit tenggorokan.

Meskipun flu sering sembuh dengan sendirinya, komplikasi serius seperti pneumonia dapat terjadi pada kasus tertentu. Untuk mencegah flu, gunakan masker, konsumsi makanan bergizi, dan pastikan tubuh tetap hangat selama musim hujan.

3. Malaria

Malaria disebabkan oleh infeksi parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Nyamuk ini juga berkembang biak di genangan air selama musim hujan.

Gejala malaria mencakup demam, menggigil, nyeri otot, dan lemas. Pada kasus parah, malaria dapat menyerang otak dan menyebabkan malaria serebral yang berpotensi fatal. Pencegahan malaria dapat dilakukan dengan menggunakan kelambu, memakai lotion antinyamuk, dan menjaga kebersihan lingkungan.

4. Diare

Diare sering terjadi akibat konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit. Kondisi ini menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan, yang jika tidak ditangani dapat memicu dehidrasi dan syok.

Untuk mencegah diare, pastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi bersih serta hindari kontak dengan air banjir.

5. Hepatitis A

Hepatitis A merupakan infeksi virus yang menyerang organ hati. Penyakit ini dapat menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Gejala hepatitis A meliputi mual, muntah, lemas, sakit perut, hilang nafsu makan, demam, dan dalam beberapa kasus, munculnya sakit kuning.

Agar terhindar dari hepatitis A, pastikan selalu mencuci tangan sebelum makan dan mengonsumsi makanan yang dimasak dengan baik.

6. Demam Tifoid

Demam tifoid atau tipes disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang menyebar melalui makanan dan air yang kotor, termasuk air banjir. Gejalanya meliputi demam berkepanjangan, nyeri perut, sakit kepala, serta diare atau konstipasi.

Jika tidak segera ditangani, demam tifoid dapat menyebabkan komplikasi seperti infeksi hati, pneumonia, hingga gangguan jantung. Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan makanan dan minuman serta menghindari kontak langsung dengan air banjir.

7. Leptospirosis

Leptospirosis terjadi akibat infeksi bakteri Leptospira yang masuk melalui luka atau selaput lendir saat seseorang bersentuhan dengan air banjir yang terkontaminasi urine hewan seperti tikus.

Gejala leptospirosis meliputi sakit kepala, mual, muntah, nyeri otot, mata merah, dan sakit perut. Pada kasus yang parah, penyakit ini dapat menyebabkan sepsis, gagal ginjal, hingga gangguan pernapasan. Gunakan pelindung seperti sepatu bot dan sarung tangan saat beraktivitas di area banjir untuk mencegah infeksi.

BACA JUGA: Tips Cegah Sakit Setelah Kehujanan

Selain penyakit-penyakit di atas, penderita asma juga perlu waspada karena cuaca dingin sering menjadi pemicu kambuhnya gejala asma. Jagalah tubuh tetap hangat dan hindari paparan udara dingin secara langsung.

Lebih hati-hatilah dalam menjaga kesehatan saat musim hujan tiba, sebab musim ini seringkali menyebabkan banjir. Sejumlah jenis-jenis penyakit yang sering muncul pada saat banjir di atas, bisa menjadi perhatian agar anda lebih waspada terhadap ancaman kesehatan tubuh anda.

 

 

(Virdiya/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Screenshot_20250626_235541_WhatsApp
Resmi Digelar, Festival Permainan Rakyat Jawa Barat Berlangsung Meriah
Fetty Anggrainidini
Fetty Anggrainidini: Tata Kelola Anggaran Daerah Harus Transparan dan Berpihak pada Kepentingan Publik
Pajak Toko Online
Pemerintah Susun Aturan Baru, Toko Online di Shopee hingga Tokopedia akan Kena Pajak
Ketua RT melakukan pencabulan
Ngeri! Ketua RT di Tasikmalaya Cabuli Anak di Bawah Umur
mitsubishi xpander ultimate 2025
Mitsubishi Xpander Ultimate 2025 Meluncur, Adopsi Fitur Keselamatan Baru!
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Telkom University Gelar Pelatihan Literasi Digital dan Etika AI bagi Remaja Kelurahan Tamansari Bandung

3

Dilema Bandara, Kemenhub Kaji Reaktivasi Husein, Bandung Desak Akses Udara Dipulihkan

4

Erwin Gaungkan Perang terhadap Bank Emok: UMKM Harus Naik Kelas, Bukan Terjerat Utang!

5

Setelah Diresmikan Persib, Alfeandra Dewangga Diminta Bobotoh Untuk Hitamkan Rambut
Headline
Manchester City
Link Live Streaming Juventus vs Manchester City Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot
Real Madrid
Link Live Streaming RB Salzburg vs Real Madrid Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot
aturan baru pendakian gunung rinjani
Imbas Kematian Juliana Marins, Pemprov NTB Siapkan Aturan Baru Pendakian Gunung Rinjani
Farhan Desak Reaktivasi Bandara Husein untuk Segera Dibuka!
Farhan Desak Reaktivasi Bandara Husein untuk Segera Dibuka!

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.