BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pencemaran udara pabrik kembali menjadi masalah krusial di tengah masyarakat. Warga Kampung Cangkuang, Desa Cangkuang, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, harus menghadapi kondisi udara yang buruk akibat asap pekat dari salah satu pabrik yang diduga menggunakan pembakaran batu bara.
Selama tiga minggu terakhir, asap hitam muncul hampir setiap hari dan menimbulkan dampak serius terhadap kesehatan warga. Keluhan yang muncul antara lain bau menyengat, mata perih, hingga sesak napas, terutama bagi anak-anak, lansia, dan mereka yang tinggal paling dekat dengan area industri tersebut.
Keresahan warga semakin meluas setelah video kondisi lapangan diunggah akun Instagram @inforck. Dalam video tersebut terlihat asap hitam menggumpal dari atap pabrik yang berada tak jauh dari pemukiman.
“Asap dari Pabrik Cemari Udara di Desa Cangkuang, Warga Alami Iritasi dan Sesak Napas,” tulis akun @inforck.
Baca Juga:
Gempur Tengkulak dan Rentenir, Kopdes Merah Putih Siap Selamatkan Ekonomi Desa
Aliansi Pedagang Desak Revitalisasi Pasar di Bandung: Pasar Kumuh Harus Segera Dibenahi
Respons netizen
Respons netizen pun ikut memanaskan diskusi di kolom komentar. Banyak yang menunjukkan simpati dan kritik keras terhadap kondisi ini.
“Polusi udarana bau dugi KA Dangdeur, Jaba gaduh sesak nafas,” tulis akun @rani***
“Kasian bayi sm lansia²,” tulis @ndna***.
“Pinter pabrik na, pas aya pemeriksaan langsung teu nembul,” tulis @sibi***
“Saha anu wargana gawe dipabrik eta??,” tulis @azha***
Masalah pencemaran udara pabrik bukan sekadar gangguan sementara. Ini adalah krisis yang bisa berdampak panjang terhadap kualitas hidup masyarakat dan keberlangsungan lingkungan. Oleh karena itu, langkah tegas dari pemerintah tidak bisa ditunda lagi.
Desakan agar penggunaan batu bara dihentikan dan digantikan dengan energi yang lebih ramah lingkungan menjadi suara dominan dari masyarakat. Mereka menolak jadi korban dari praktik industri yang mengabaikan keselamatan dan kesehatan warga.
(Hafidah Rismayanti/Aak)