JAKARTA,TM.ID: Bertepatan dengan hari Hari Batik Nasional 2023, Vivo Indonesia merayakannya dengan menggandeng desainer fesyen internasional, Wilsen Willim, yang memiliki kecintaan mendalam pada warisan budaya Indonesia, terutama batik dan kain tenun.
Koleksi batik yang diberi nama Lembayung Fajar ini menjadi inspirasi untuk varian smartphone terbaru, Vivo V29, yang baru saja meluncur di Indonesia.
Wilsen Willim, desainer yang berkolaborasi dengan Vivo, adalah sosok yang mencintai warisan budaya Indonesia, terutama batik dan kain tenun. Baginya, batik adalah cerminan identitasnya sebagai seorang desainer Indonesia yang ingin membedakan dirinya di panggung internasional.
Melalui batik, Wilsen Willim mampu mengisahkan cerita, mengekspresikan jiwa, dan nasionalismenya sebagai warga Indonesia. Koleksi “Lembayung Fajar” mencerminkan dedikasinya untuk memadukan tradisi dengan estetika modern.
Koleksi ini diungkapkan pertama kali dalam peluncuran Vivo V29 pada awal September 2023. Pameran koleksi batik ini juga telah dilakukan di experimental area Vivo V29 x HALUU: Ultimate Portraits Experience beberapa waktu yang lalu.
Koleksi “Lembayung Fajar” tidak hanya sekadar pakaian batik. Ia menghadirkan enam tampilan batik siap pakai untuk wanita dan pria, dengan sentuhan warna merah keunguan yang mengingatkan pada matahari terbit. Motif batik klasik seperti kupu-kupu dan rerumputan dipilih oleh Wilsen Willim sebagai motif utama.
Kupu-kupu dipilih karena menjadi simbol metamorfosa, menggambarkan keinginan untuk berubah dan berkembang. Sedangkan rumput melambangkan semangat untuk terus berjuang dan tumbuh.
Potongan kincir (pinwheel) yang menjadi ciri khas koleksi Wilsen Willim juga dihadirkan, memberikan simbol lingkaran yang terinspirasi dari Aura Light Portrait pada Vivo V29.
“Inspirasi utama di balik koleksi ini adalah semangat merah Indonesia yang terpancar dari varian Velvet Red serta hadirnya ring Aura Light Portrait dari Vivo V29 yang sangat sophisticated, modern dan elegan,” jelas Wilsen Willim beberapa waktu lalu.
Kolaborasi antara Vivo dan Wilsen Willim dalam menciptakan koleksi batik ini memiliki dampak yang signifikan. Ini adalah langkah mendukung seni dan budaya Indonesia, dengan memadukan tradisi batik dengan estetika modern.
Varian smartphone Vivo V29 yang terinspirasi dari koleksi ini, Velvet Red, menunjukkan bagaimana teknologi dapat bersinergi dengan seni dan budaya. Ini merupakan alternatif yang menarik bagi mereka yang menginginkan perangkat modern nan modis sambil tetap melestarikan semangat berbudaya.
Alexa Tiara, PR Manager Vivo Indonesia, mengatakan bahwa koleksi “Lembayung Fajar” ini juga merupakan bentuk komitmen Vivo untuk mempromosikan budaya Indonesia melalui fashion serta mendukung pelaku fashion lokal Indonesia untuk terus maju dan meningkatkan peran mereka dalam ekonomi nasional.
Vivo V29 baru saja dirilis di Indonesia pada Kamis (7/9/2023), dengan banyak fitur yang ditingkatkan dari generasi sebelumnya. Perangkat ini tersedia dalam dua varian RAM dan ROM, yakni 12GB/512GB dan 8GB/256GB, dengan keduanya memiliki fitur Extended RAM 8GB.
BACA JUGA: Vivo V29 Rilis di Indonesia, Tertanam Kamera 50MP OIS Ultra!
Harga Vivo V29 di Indonesia sangat bersaing, yaitu Rp 6.999.000 untuk varian 12GB/512GB dan Rp 5.999.000 untuk varian 8GB/256GB. Dengan ketebalan hanya 7,46 mm dan berat 186 gram, perangkat ini sangat ringan dan stylish.
Layar Vivo V29 menggunakan 1.5K AMOLED 6,78 inci dengan refresh rate 120Hz, memberikan pengalaman visual yang luar biasa. Selain itu, perangkat ini didukung oleh chipset Snapdragon 778G dan memiliki baterai berkapasitas besar 4.600 mAh dengan fitur pengisian daya cepat 80W FlashCharge.
Dalam hal fotografi, Vivo V29 tidak kalah canggih. Konfigurasi kamera belakangnya terdiri dari 50 MP OIS Ultra-Sensing Camera, 8 MP Super Wide-Angle, dan 2 MP Monochrome Camera.
Ini menjadikan Vivo V29 sebagai pilihan yang kuat bagi para penggemar fotografi mobile.
Kolaborasi antara Vivo dan desainer Wilsen Willim dalam koleksi batik “Lembayung Fajar” adalah langkah berani yang menggabungkan seni, budaya, dan teknologi.
Hal ini mencerminkan komitmen Vivo untuk memajukan budaya Indonesia melalui fashion, serta mendukung peran pelaku fashion lokal dalam ekonomi nasional.
Vivo V29, sebagai perangkat yang terinspirasi oleh koleksi ini, membawa inovasi dan gaya dalam teknologi mobile.
Dengan demikian, Vivo menunjukkan bahwa teknologi tidak hanya tentang fungsi, tetapi juga bisa menjadi medium untuk mempromosikan kekayaan budaya dan seni Tanah Air. Semoga kolaborasi semacam ini dapat terus berkembang dan menginspirasi inovasi lebih lanjut di masa depan.
(Budis)