LOMBOK BARAT,TM.ID: Seorang Kepala Desa (Kades) Sigerongan, Kecamatan Lingsar tengah, Dian Siswadi, viral di media sosial lantaran memiliki gaya rambut mohawk ala anak punk.
Bupati Lombok Barat, Fauzan Khalid mengatakan, gaya rambut mohawk dian tidak menyalahi aturan yang berlaku.
“Gaya rambut Kades Sigerongan itu tidak ada masalah dari segi hukum. Tidak ada yang dilanggar dengan model rambut Kades Sigerongan ini,” kata Fauzan, melansir Detik.
Namun, dia menyebut rambut mohawk ala punk Kades Sigerongan tersebut kurang pantas jika dilihat dari sisi etika.
BACA JUGA: Anggota GP Anshor Protes Masjid Al Jabbar Undang Ustadz Khalid Basalamah!
“Jika gaya rambut kades kurang beretika, maka masyarakat sendiri yang akan memberikan sanksi dengan caranya sendiri,” terang Fauzan.
Sebelumnya, Dian telah memberikan penjelasan soal keputusannya memilih seperti gaya anak punk. Dia mengaku, mulai bergaya mohawk sejak 2 bulan yang lalu.
“Jadi ada adik saya perempuan pulang dari Kalimantan merahkan rambutnya. Ayo kak merahkan rambutnya,” kata dia.
“Sepertinya bagus katanya. Karena dia pulang satu tahun sekali, saya tidak mau buat dia kecewa. Ya sudah saya turutin. Dimerahkan sama dia rambut saya,” lanjut Dian.
Terlepas dari gaya rambut nyentriknya, Dian ternyata telah membuat sejumlah kebijakan yang dinilai bermanfaat bagi masyarakat di desanya.
Diantaranya, ia telah membuat balai mediasi pertama tingkat desa di Indonesia yang diresmikan oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat dan Bupati Lombok Barat, pada Januari 2020 lalu.
Tujuan program itu diterapkan, kata dia, agar warga yang mengalami masalah tidak langsung mesti dibawa ke jalur hukum.
Sudah banyak masalah yang kami selesaikan di balai mediasi ini, seperti KDRT, utang piutang, pencemaran lingkungan, pernikahan, dan lainnya,”terangnya.
Ia juga mengagas program kebutuhan untuk warganya, yakni ambulan gratis bagi yang membutuhkan.
“Kami juga membagikan kain kafan gratis untuk Desa Sigeroan yang meninggal dunia,” ujarnya.
Tak berhenti disitu, Kades Dian memberikan program layanan USG gratis bagi warga miskin yang berada di desanya danpengobatan gratis untuk lansia.
“Bagi lansia yang tidak punya BPJS, kami gratiskan di klinik Duman Indah,” tandasnya.
(Saepul/Dist)