BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Nama Valentino Resa, jurnalis muda Metro TV, tengah jadi perbincangan hangat di media sosial. Gaya pembawaan beritanya yang unik, penuh satir dan canda, sukses mencuri perhatian netizen.
Banyak yang merasa gaya Resa menyegarkan dan membuat informasi yang berat jadi lebih mudah dicerna, bahkan menghibur.
Namun di balik pujian dan gelak tawa netizen, muncul kritik tajam dari sekelompok pemuda yang menyebut diri mereka Perisai Kebenaran Nasional.
Kelompok tersebut menganggap bahwa gaya Valentino Resa dalam membawakan berita tidak bermutu dan bahkan dianggap merusak tatanan informasi publik.
Dalam sebuah video yang beredar pada Sabtu (5/4/2025), seorang pria yang mengatasnamakan organisasi tersebut menyebut bahwa gaya Resa berpotensi membentuk pola pikir negatif melalui candaan yang dianggap tidak mendidik.
“Host dari Metro TV ini mutunya masih sangat rendah. Ini yang disebut candaan tapi merusak tatanan. Saya minta generasi muda, khususnya anggota Perisai Kebenaran Nasional, bijak dalam menilai siaran seperti ini,” ucapnya dengan nada serius.
BACA JUGA:
Viral! Desa di Klaten Beri THR Rp200 Ribu per Warga, Termasuk Bayi
Netizen Justru Mendukung Gaya Satir Valentino Resa
Berbeda dengan kritik tersebut, mayoritas netizen justru memuji Valentino Resa atas keberaniannya membawakan berita dengan pendekatan satir yang cerdas.
Banyak yang menganggap bahwa gaya Resa justru lebih relevan dan relatable dengan generasi muda, tanpa menghilangkan inti dari berita itu sendiri.
“Akhirnya ada berita yang enggak bikin ngantuk,” tulis seorang pengguna X.
Bahkan tak sedikit netizen yang mengaku baru mulai tertarik mengikuti berita karena gaya Resa yang disebut
Perlu diketahui, dalam dunia penyiaran, presenter umumnya hanya membaca teks yang disiapkan oleh tim redaksi. Namun, bagaimana pesan itu sampai ke publik sangat bergantung pada intonasi, ekspresi wajah, dan gestur tubuh sang presenter.
Di sinilah keunikan Valentino Resa terasa: ia menambahkan bumbu komedi dan ekspresi dramatis yang membuat informasi terasa lebih hidup.
Tak hanya itu, adanya “tim hore” di balik layar yang ikut merespons candaan Resa juga memberikan suasana meriah dalam setiap siaran. Suasana yang lebih santai ini membuat berita terasa lebih humanis dan tidak kaku.
(Hafidah Rismayanti/Usk)