Unik, Bunga Bangkai Jadi Primadona di Negara Tetangga

bunga bangkai di Sydney
(AP)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Setelah penantian panjang, bunga bangkai akhirnya mekar di Sydney. Bunga dengan aroma menyengat ini menarik perhatian ribuan mata yang datang.

Royal Botanic Garden Sydney diserbu ribuan orang yang penasaran amorphophallus titanum atau yang dikenal sebagai bunga bangkai di Indonesia, melansir Reuters, Sabtu (24/1/2025). Butuh waktu bertahun-tahun dan tidak ada yang tahu pasti mekarnya bunga ini. Faktanya bunga ini hanya mekar selama 24 jam saja.

Bunga ini belum pernah mekar di Sydney sejak 2010. Tentu momen ini sangat berharga bagi warga Sydney. Saat kelopak bunga yang dinamai Putricia mulai mekar pada Kamis sore, antrean mengular. Bahkan pengunjung rela menunggu hingga tiga jam.

“Fakta bahwa bunga ini sangat besar, butuh waktu lama untuk mekar, dan baunya sangat busuk benar-benar menarik perhatian orang,” kata kepala ilmuwan Sydney Botanic Gardens, Brett Summerell.

“Saya menyamakan baunya dengan possum yang mati,” tambahnya.

Penduduk Sydney Rebecca McGee-Collett, rela menunggu selama 90 menit untuk melihat bunga tersebut mekar pada Kamis malam. Dia mengatakan bunga itu indah tetapi baunya seperti sampah.

Pada November 2024 lalu, bunga bangkai juga mencuri perhatikan Kota Geelong, Australia. Warga berbondong-bondong ke Kebun Raya Geelong untuk melihat bunga busuk ini. Bahkan kebun raya sampai melakukan siaran langsung untuk menunjukkan kepada orang-orang yang tak sempat datang ke kebun raya.

Bunga bangkai merupakan tanaman asli Indonesia dan masuk jenis tanaman ‘terancam punah’ dalam Daftar Merah Spesies Terancam IUCN. Habitat aslinya di hutan Sumatera telah dirusak oleh degradasi lahan dan penggundulan hutan, dengan sebagian besar lahan diubah menjadi perkebunan untuk kayu, kertas atau kelapa sawit.

BACA JUGA: Fenomena Langka Bunga Bangkai Amorphophallus Mekar, Pecahkan Rekor

Uniknya, tanaman ini dapat hidup selama 30 hingga 40 tahun yang berarti hanya berbunga beberapa kali sepanjang hidupnya. IUCN memperkirakan hanya ada beberapa ratus tanaman yang tersisa di alam liar.

Saat ini tanaman tersebut dilindungi secara hukum di Indonesia, dan puluhan kebun raya di seluruh dunia menanam tanaman ini untuk mendukung konservasinya.

 

(Kaje/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Harga Emas Antam
Sebelumnya Sempat Jatuh, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 17.000 Per Gram
JNE Berangkatkan Ksatria dan Srikandi ke Holyland untuk Perjalanan Rohani
JNE Berangkatkan Ksatria dan Srikandi ke Holyland untuk Perjalanan Rohani
25 Ribu Rumah Subsidi untuk Tukang Sayur hingga Ojek Disiapkan Pemerintah
Cek, 25 Ribu Rumah Subsidi untuk Tukang Sayur hingga Ojek Disiapkan Pemerintah
kasus penculikan anak
Gawat, Dalam Sebulan Kasus Anak Hilang Merajalela
Real Madrid
Kontrak Baru Belum Jelas, Nasib Vinicius Junior di Real Madrid Masih Abu-abu
Berita Lainnya

1

Bupati Cirebon Luncurkan Program 'DAKOCAN'

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Pemain yang Diincar dalam Tim Prabowo

4

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

5

Gedung BPJS Kesehatan Cempaka Putih Jakarta Pusat Kebakaran, 19 Unit Mobil Pemadam Dikerahkan
Headline
Aleix Espargaro
Kembali ke Lintasan MotoGP Sebagai Wildcard Honda, Aleix Espargaro Mengaku Gugup
Gempa Bumi Guncang Cilacap Jateng
Gempa Bumi M 3,4 Guncang Cilacap Jateng
Prakiraan Cuaca Sejumlah Kota di Indonesia 18 April 2025
Prakiraan Cuaca Sejumlah Kota di Indonesia 25 April 2025
Inter
Kondisi Inter Memburuk, Jalan Barcelona Menuju Final Kian Terbuka

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.