UI Kembangkan Inovasi Limbah Plastik Jadi Teknologi Penangkap CO2

Editor: Vini

Limbah plastik
(dok. gmaps)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Universitas Indonesia (UI) menunjukkan komitmennya pada keberlanjutan dan inovasi dengan mengangkat Dr.-Eng. Arnas Lubis sebagai Duta Kolaborasi Riset. Dr. Arnas. Dosen di Fakultas Teknik ini terpilih karena proyeknya yang memanfaatkan limbah plastik untuk menangkap karbon dioksida (CO2) dari udara.

Ia bekerja sama dengan Prof. Andre Bardow dari ETH Zurich, Swiss, dalam penelitian tentang bahan ramah lingkungan yang dapat menyerap CO2. Penelitian yang bertajuk “Metal Organic Framework (MOF) and Activated Carbon from Wasted Plastics as Adsorbent for Direct Air Capture (DAC): Synthesis, Adsorption Capacity and Life Cycle Assessment” ini bertujuan untuk mengurangi emisi karbon global.

Dekan FTUI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, menekankan penelitian ini bisa berdampak besar bagi lingkungan dan membantu Indonesia mencapai target pengurangan emisi karbon pada tahun 2060. Dengan menggunakan limbah plastik, teknologi ini juga bisa mengatasi masalah pencemaran.

“ Teknologi penangkapan CO2 berbasis MOF dan karbon aktif dari limbah plastik ini tidak hanya menawarkan solusi inovatif dalam mengatasi pencemaran plastik, tetapi juga mempercepat transisi Indonesia menuju pencapaian target net zero emission pada tahun 2060,” kata Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, mengutip laman resmi UI, Minggu (13/10/2024).

Proyek ini tidak hanya mengembangkan teknologi, tetapi juga memfasilitasi pertukaran ilmu antara UI dan ETH Zurich. Dr. Arnas berharap hasil penelitian ini akan menghasilkan teknologi yang lebih efisien untuk menangkap CO2.

Mahasiswa FTUI juga akan terlibat dalam penelitian ini, termasuk kesempatan belajar di Waseda University. Dr. Arnas menekankan pentingnya pemahaman mendalam tentang teknologi ini untuk masa depan penelitian dan inovasi.

Penelitian ini akan berlangsung hingga akhir 2024, dan diharapkan dapat menciptakan sistem penangkapan CO2 yang siap diterapkan di industri, terutama di bidang teknologi ramah lingkungan dan pengelolaan limbah.

BACA JUGA: Mengenal Program Pre University di Universitas Indonesia, Simak Penjelasannya

Program yang memanfaatkan limbah plastik untuk menangkap karbon dioksida (CO2) dari udara ini juga membuka peluang bagi peneliti UI untuk bekerja sama dengan universitas terkemuka di dunia.

 

(Virdiya/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Ekspor Pasir Laut
MA Putuskan Larang Kegiatan Ekspor Pasir Laut
Pangandaran
Hajat Laut Pangandaran 2025: Perpaduan Sakral Satu Suro dan Jumat Kliwon yang Terjadi 21 Tahun Sekali
Sam_Altman_TechCrunch_SF_2019_Day_2_Oct_3_(cropped)
Sam Altman: Jangan Terlalu Percaya pada ChatGPT, AI Bisa ‘Halu’ dan Menyesatkan
Chery C5
Chery Luncurkan Omoda C5 dan E5, Harga Tak Sampai Rp 400 Juta
PM Israel
CEK FAKTA: PM Israel Netanyahu Umumkan Akan Hancurkan Indonesia Setelah Iran
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Mau Liburan? Cek Cuaca Hari Ini, Mayoritas Wilayah Indonesia Hujan dan Berawan Tebal

3

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!

4

Cristiano Ronaldo Resmi Perpanjang Kontrak Bersama Al Nassr Hingga 2027

5

Remu Suzumori Masuk Daftar 7 Aktris Paling Sukses di Jepang
Headline
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran
Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.