BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Raksasa perusahaan studio game Ubisoft tutup salah satu studio gamenya dan memecat sebanyak 185 karyawan. Ubisoft beralasan melakukan efisiensi pengeluaran biaya perusahaan.
Dilansir dari laman engadget, Ubisoft telah menutup salah satu studionya, yaitu Ubisoft Leamington yang berasal dari Negara Inggris dan memiliki 50 orang karyawan.
Perusahaan tersebut juga memberhentikan karyawan di Ubisoft Düsseldorf, Ubisoft Stockholm, dan Ubisoft Reflections.
“Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan kami untuk memprioritaskan proyek dan mengurangi biaya yang memastikan stabilitas jangka panjang di Ubisoft, kami telah mengumumkan restrukturisasi yang ditargetkan di Ubisoft Düsseldorf, Ubisoft Stockholm dan Ubisoft Reflections dan penutupan permanen situs Ubisoft Leamington,” kata Ubisoft dalam sebuah pernyataan.
Hal ini tentunya akan berdampak pada pemecatan 185 karyawan Ubisoft sendiri. Pihak Ubisoft pun menyatakan rasa terima kasihnya atas kontribusi mereka terhadap perusahaan kepada para karyawan yang terpaksa harus mengalami pemecatan.
BACA JUGA: Squid Game 3 Siap Tayang 27 Juni 2025, Nantikan di Netflix!
“Sayangnya, hal ini akan berdampak pada 185 karyawan secara keseluruhan. Kami sangat berterima kasih atas kontribusi mereka dan berkomitmen untuk mendukung mereka melalui transisi ini,” kata Ubisoft.
Studio Leamington sendiri dibeli oleh Ubisoft dari Activision pada tahun 2017. Sebelumnya dikenal sebagai FreeStyleGame, timnya telah mengemabangkan game Guitar Hero Live dan seri DJ Hero. Tapi, sejak bergabung dengan Ubisoft, studio tersebut mengembangkan berbagai game seperti, Tom Clancy’s The Division, Star Wars Outlaws, Skull and Bones, dan Far Cry 5.
Akhir-akhir ini, memang Ubisoft sendiri sedang mengalami ketidakstabilan dalam segi keuangan. Hal ini disebabkan oleh gagalnya beberapa game keluaran terbarunya, seperti Star Wars Outlaws dan Prince of Persia: The Lost Crown yang tidak memenuhi target penjualan.
Ubisoft juga menyatakan, bahwa pihaknya akan terus mendorong pengurangan biaya yang signifikan dan telah menunjuk penasehat terkemuka untuk meninjau dan mengejar berbagai opsi strategis demi perusahaannya.
(Magang UIN SGD/Muhamad Herdian-Aak)