BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Drama Korea (Drakor) telah mencuri hati masyarakat Indonesia, memicu tren adaptasi cerita Drakor ke dalam film dan series lokal. Namun, tidak semua adaptasi meraih kesuksesan seperti drakor aslinya.
Berikut beberapa contoh adaptasi Drakor di Indonesia, yang menunjukkan keberhasilan dan kegagalannya:
1. Miracle in Cell No. 7
Film Miracle in Cell No. 7 versi Indonesia, dibintangi Vino G. Bastian, berhasil meraih kesuksesan besar pada tahun 2024. Adaptasi dari film Korea Selatan ini menyentuh hati penonton dengan kisah emosional seorang ayah berkebutuhan khusus dan putrinya.
Film ini menjadi salah satu film terlaris tahun tersebut, membuktikan bahwa adaptasi yang baik dapat pasar Indonesia terima dengan baik.
2. A Business Proposal dan My Sassy Girl
Tidak semua adaptasi Drakor meraih kesuksesan yang sama. Film A Business Proposal, adaptasi dari film populer, dan My Sassy Girl (Jefri Nichol dan Tiara Andini) sayangnya tidak mampu menyamai popularitas film aslinya.
Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan adaptasi tidak hanya bergantung pada popularitas drakor aslinya, tetapi juga pada kualitas adaptasi dan strategi pemasaran.
BACA JUGA : Film ‘A Business Proposal’ Ramai Boikot, Abidzar Al Ghifari dan Falcon Pictures Minta Maaf
3. film Mendua dan Bebas
Mendua, adaptasi dari The World of the Married, dan Bebas, adaptasi dari Sunny, menunjukkan strategi adaptasi yang berbeda. Mendua mengarah pada drama perselingkuhan yang emosional, artis papan atas seperti Adinia Wirasti, Tatjana Saphira, dan Chicco Jerikho.
Sementara Bebas mengambil tema persahabatan remaja dengan sentuhan lokal yang kental. Kedua film ini menunjukkan bagaimana adaptasi dapat disesuaikan dengan budaya dan selera penonton Indonesia.
(Hafidah Rismayanti/Aak)