Tradisi Iduladha di Indonesia, Ada Sapi yang Dikafani Sebelum Dikurbankan

Penulis: Vini

Tradisi Iduladha
Tradisi Iduladha. (instgaram/o_ogiik)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Selain menjadi momen untuk menumbuhkan rasa kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama, Iduladha juga identik dengan tradisi penyembelihan hewan kurban seperti sapi, kambing, atau domba, yang dagingnya kemudian dibagikan kepada mereka yang membutuhkan.

Perayaan Iduladha di Indonesia sendiri, selain dipenuhi kegiatan penyembelihan hewan, terdapat juga tradisi unik yang dijalankan oleh beberapa daerah.

Tradisi Unik Perayaan Iduladha

Berikut ini ialah sejumlah tradisi unik yang dilakukan di berbagai daerah di Indonesia saat merayakan Idul Adha.

1. Tradisi Meugang di Aceh

Tradisi Meugang, atau yang juga dikenal dengan nama Makmeugang, adalah tradisi yang sangat familiar bagi masyarakat Aceh.

Ketika hari-hari besar agama Islam tiba, banyak pedagang daging menjajakan daging segar yang digantung dan dijual kepada masyarakat.

Tradisi Meugang sudah ada sejak ratusan tahun lalu, di mana masyarakat Aceh makan daging sapi atau kerbau bersama yang diolah dengan berbagai masakan.

Adanya tradisi ini berawal dari masa kerajaan Aceh, ketika hewan dipotong dan dagingnya dibagikan secara gratis kepada masyarakat sebagai ungkapan syukur atas kemakmuran tanah Aceh.

Hingga kini, tradisi Meugang tetap dilestarikan oleh masyarakat Aceh setiap menyambut hari-hari besar Islam.

2. Tradisi Grebeg Gunungan di Yogyakarta

Grebeg Gunungan adalah tradisi yang dirayakan oleh masyarakat Yogyakarta, mirip dengan tradisi Apitan dari Semarang.

Warga muslim Yogyakarta mengarak hasil bumi dari halaman Keraton menuju Masjid Gede Kauman.

Arak-arakan ini terdiri dari tiga gunungan yang terbuat dari sayur-mayur dan buah-buahan.

Tradisi ini dilakukan setiap hari besar agama Islam, dengan Grebeg Syawal saat Idul Fitri dan Grebeg Gunungan saat Idul Adha.

Masyarakat percaya bahwa mengambil hasil bumi dari gunungan dapat membawa rezeki.

3. Tradisi Apitan di Semarang

Sebagai bentuk rasa syukur atas rezeki berupa hasil bumi yang diberikan oleh Yang Maha Esa, masyarakat memiliki tradisi Apitan di Semarang.

Tradisi ini biasanya diisi dengan pembacaan doa, diikuti dengan arak-arakan hasil tani dan ternak. Hasil tani yang diarak kemudian diambil secara berebutan oleh masyarakat setempat.

Tradisi ini dipercaya berasal dari kebiasaan para Wali Songo sebagai ungkapan rasa syukur saat perayaan Idul Adha. Selain arak-arakan, tradisi Apitan juga dimeriahkan dengan hiburan khas kearifan lokal.

4. Tradisi Manten Sapi di Pasuruan

Manten Sapi adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Pasuruan sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan kepada hewan kurban.

Sapi yang akan dikurbankan didandani seperti pengantin dengan kalungan bunga tujuh rupa dan dibalut kain kafan, serban, dan sajadah.

Setelah didandani, sapi-sapi tersebut diarak menuju masjid setempat untuk diserahkan kepada panitia kurban.

Daging sapi kurban ini biasanya diolah dan disantap bersama-sama, mempererat kebersamaan di antara masyarakat.

5. Tradisi Gamelan Sekaten di Cirebon

Di Cirebon, terdapat tradisi Gamelan Sekaten yang dipercaya berasal dari dakwah Sunan Gunung Jati. Tradisi ini dilakukan setiap perayaan hari besar Islam seperti Idul Fitri dan Idul Adha.

Gamelan Sekaten dibunyikan di area Keraton Kasepuhan Cirebon sebagai tanda perayaan hari kemenangan umat Muslim.

BACA JUGA: Pertahankan Kesenian Tradisional Ditengah Modernisasi

Gamelan ini dibunyikan sesaat setelah sultan Keraton Kasepuhan keluar dari Masjid Agung Sang Cipta Rasa.

Beragam tradisi dalam perayaan Iduadha, mencerminkan negara Indonesia yang kaya akan tradisi dan budaya. Keanekaragaman yang sarat akan makna, menjadikan Iduladha meriah dengan suasana yang penuh kebersamaan.

 

(Virdiya/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Hyundai Palisade Hybrid
Sudah Buka Pemesanan di Indonesia, Kapan Pasti Hyundai Palisade Hybrid Rilis?
Tangkas X7
Ketangguhan Motor Listrik Tangkas X7, akan Dibuktikan Lewat Intensitas Ojol!
thumb-small-R0010072_2022-01-24_11-25-22_screenshot
Ricoh Theta A1, Kamera 360 Profesional untuk di Medan Ekstrem
Jasad Bayi di SCBD
Jasad Bayi Laki-Laki Ditemukan Petugas Kebersihan di Kawasan SCBD
Mobil dinas busway
Menyoal Polisi Hormat ke Mobil Dinas Penerobos Busway, Polda Metro: Anggota Saya Fokus ke Kemacetan
Berita Lainnya

1

Empat Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat Langgar Aturan Lingkungan Hidup

2

Legislator Kritik Keras Penambangan Nikel Raja Ampat Papua Barat Daya, Melanggar Regulasi!

3

Sejarah Kelam Jam Malam, dari Abad Kegelapan hingga Era Dedi Mulyadi

4

Update Kondisi Gunung Tangkuban Parahu, Tetap Waspada Meski Jumlah Gempa Vulkanik Alami Penurunan

5

Respons Beckham Usai Laga Debutnya Bersama Timnas Indonesia Mendapat Apresiasi Tinggi 
Headline
sapi menangis saat kurban
Kenapa Sapi Menangis Saat Kurban? Cek Jawabannya
Waspada Varian Baru Covid-19, Dinkes Kota Bandung Siagakan RS dan Laboratorium
Waspada Varian Baru Covid-19, Dinkes Kota Bandung Siagakan RS dan Laboratorium
Presiden Prabowo Subianto Serahkan Sapi untuk Masjid Al Ukhuwah Bandung
Presiden Prabowo Subianto Serahkan Sapi 1,2 Ton untuk Masjid Al Ukhuwah Bandung
Prabowo Bersyukur Timnas Indonesia Kalahkan China
Bersyukur Timnas Indonesia Kalahkan China, Prabowo Berharap Bisa Berlaga di Piala Dunia

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.