TPN Ganjar-Mahfud Desak Bawaslu Telusuri Dugaan Sekda Takalar Kampanyekan Anak Jokowi

Penulis: agus

Ada dugaan Sekda Takalar kampanyekan anak Jokowi. (Foto: Media Sosial)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA, TM.ID: Viral video di media sosial yang diduga Sekretaris Daerah Takalar, Muhammad Hasbi disebut mengampanyekan capres-cawapres nomor 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Rakasaat.

Hal itu itu terjadi ketika membuka acara rembuk guru di Museum Daerah Balla Apakka Sulapa’ Takalar, Sulawesi Selatan.

BACA JUGA: Viral Baliho Dandim Sukoharjo dengan Prabowo-Gibran, Tim Hukum Ganjar-Mahfud Minta Diusut Tuntas

“Takalar pro kepada PPPK yang ada, tapi yang belum terangkat mohon maaf, tunggu pengangkatan CPNS. Itu jalannya. Pak Jokowi sudah janjikan, kalau anaknya menang insyaallah akan dilanjutkan program pengangkatan CPNS. Itu harus diapresiasi pengangkatan CPNS, kita butuh,” ucap Hasbi dalam video video yang beredar dikutip Selasa (16/1/2024).

Menanggapi hal itu, Wakil Direktur Eksekutif Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud MD, Finsensius Mendrofa, mendesak agar Bawaslu Kabupaten Takalar hingga Bawaslu Provinsi Sulsel untuk segera menelusuri dugaan pelanggaran tersebut.

Karena, jika dilihat secara baik di video yang beredar satu menit itu, acara tersebut digelar pada tanggal 10 Januari 2024.

“Kami mendesak Bawaslu Takalar dan Provinsi Sulawesi Selatan usut, telusuri dugaan pelanggaran. Jangan biarkan ASN tidak netral di Pilpres 2024, apalagi sampai melakukan kampanye terselebung mendukung salah satu paslon. Ini tidak boleh dibiarkan,” tegas Finsen, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (16/1/2024).

Finsen menjelaskan, berdasarkan narasi dari video tersebut, Sekda Takalar membawa-bawa nama Presiden Joko Widodo yang menjanjikan akan melanjutkan program pengangkatan jutaan CPNS, jika putranya Gibran terpilih. Sebagai Sekda Takalar, semestinya justru mengimbau agar para guru untuk menjaga netralitas, bukan malah menyampaikan pesan dugaan kampanye terselubung.

Selain itu, Finsen juga mendorong, Bawaslu Takalar dan Bawaslu Provinsi Sulsel, berkoordinasi dengan Bawaslu Pusat untuk menelusuri muatan dari ucapan Sekda Takalar tersebut, apakah benar Presiden Joko Widodo pernah menjajikan seperti itu.

“Ini patut diduga sudah terang-terangan melakukan pelanggaran berat. Bawa-bawa nama Pak Jokowi lagi. Kalau benar apa yang disampaikan oleh Sekda Takalar itu bahwa Pak Jokowi pernah menjanjikan seperti itu, Bawaslu Pusat juga harus bergerak, mencari tahu. Kami tidak ingin Pemilu yang sudah berjalan damai dan kondusif saat ini dicederai karena tidak netral,” tegas Finsen.

Lebih lanjut, Finsen mengingatkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN yang memiliki asas netralitas. Dimana, ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik.

ASN juga diamanatkan untuk tidak berpihak dari segala bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan siapapun.

BACA JUGA: Khofifah Gabung TKN Prabowo-Gibran, Mahfud MD: Biasa Saja

“Sekarang semua kembali kepada Bawaslu. Jika terbukti melanggar, maka harus ditindak. Bawaslu juga harus terbuka, tidak boleh ditutup-tutupi jika nantinya terbukti melakukan pelanggaran berat. Mari kita sama-sama menjaga agar Pemilu dan Pilpres 2024 ini berjalan damai dan aman,” tukasnya.

Sebelumnya diberitakan, video berdurasi satu menit memperlihatkan Muhammad Hasbi saat membuka acara rembuk guru di Museum Daerah Balla Apakka Sulapa’, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Hasbi tengah membahas masalah tenaga pendidikan.

Kemudian di tengah pembahasan, Hasbi menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo sudah menjanjikan pengangkatan CPNS bagi tenaga pengajar dan program itu akan dilanjutkan capres-cawapres nomor urut 02 jika terpilih pada Pilpres 2024 mendatang.

“Pak Jokowi sudah janjikan, kalau anaknya menang (Gibran), Insyaallah akan dilanjutkan program pengangkatan CPNS jutaan. Itu harus diapresiasi, pengakatan CPNS kita butuh. Guru-guru ini kurang,” kata Muhammad Hasbi dalam video tersebut.

Laporan Wartawan Jakarta: Agus Irawan/Masnur

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
China
Kalah dari Indonesia, Era Pemain Senior China di Piala Dunia Berakhir
MotoGP Thailand 2024
Drama MotoGP Aragon, Dua Saudara Berebut Tahta
Total Denda Persib di Musim Ini Mencapai Lebih Dari 1 Miliyar, Persib Minta Bantuan Bobotoh
Total Denda Persib di Musim Ini Mencapai Lebih Dari 1 Miliyar, Persib Minta Bantuan Bobotoh
Hasil Sidang Komdis PSSI: Persib dan Persija Dihukum Ratusan Juta
Hasil Sidang Komdis PSSI: Persib dan Persija Dihukum Ratusan Juta
Pengemis di Sunan Gunung Jati
Pengemis di Makam Sunan Gunung Jati Marak, DPRD Cirebon Minta Penanganan Lintas Sektor
Berita Lainnya

1

Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP Unpas Raih Juara di Ajang Padjadjaran Public Relations Fair (PPRF) 2025

2

Legislator Kritik Keras Penambangan Nikel Raja Ampat Papua Barat Daya, Melanggar Regulasi!

3

Pengabdian Kepada Masyarakat – UNIBI TALK: Storytelling sebagai Cara Membentuk Personal Branding yang Autentik dan Konsisten Melalui Media Sosial Instagram

4

Update Kondisi Gunung Tangkuban Parahu, Tetap Waspada Meski Jumlah Gempa Vulkanik Alami Penurunan

5

Link Live Streaming Timnas Indonesia vs China Selain Yalla Shoot
Headline
Spanyol
Menang Dramatis 5-4 atas Prancis, Spanyol Melaju ke Final UEFA Nations League 2025
Tambang Nikel Raja Ampat, KLH Temukan Pelanggaran Aturan Lingkungan
Tambang Nikel Raja Ampat, KLH Temukan Pelanggaran Aturan Lingkungan
Prabowo Laksanakan Salat Iduladha di Masjid Istiqlal
Prabowo Laksanakan Salat Iduladha di Masjid Istiqlal
Indonesia vs China
Timnas Indonesia Gilas China 1-0 di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.