Tontowi Ahmad Kritik Keras Pemain PBSI: Jangan Jadikan Kontrak Sebagai Tameng

Penulis: Budi

PBSI Bisa Apa
(Foto: Arena)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Legenda bulu tangkis Indonesia, Tontowi Ahmad, menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap kemerosotan prestasi bulu tangkis Indonesia, terutama di paruh pertama musim 2025.

Dalam enam bulan pertama, tim Merah Putih hanya mampu meraih tiga gelar juara dan itu pun seluruhnya berasal dari sektor ganda campuran, tanpa satupun dari level BWF Super 500 ke atas.

Namun lebih dari sekadar hasil buruk, Tontowi menyoroti masalah yang lebih fundamental, kurangnya motivasi dalam tubuh pelatnas.

Ia menilai, jika seorang atlet sudah kehilangan semangat berjuang, seharusnya mereka mundur dengan terhormat, bukan bertahan demi kontrak semata.

“Kalau sudah tidak punya motivasi, ya berhenti saja,” tegas Tontowi.

“Jangan karena masih ada kontrak lalu latihannya tidak niat, tapi uangnya tetap mau diambil. Itu bukan sikap profesional,” lanjut peraih emas Olimpiade Rio 2016 bersama Liliyana Natsir.

Baca Juga:

Gagal Penuhi Target, PBSI Evaluasi Pemain

Pernyataan tajam ini muncul di tengah sorotan publik terhadap performa Rinov Rivaldy / Pitha Haningtyas Mentari, yang kerap tersingkir di babak awal turnamen BWF World Tour.

Keduanya masih berada di pelatnas dan berlatih seperti biasa, menurut keterangan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Eng Hian.

“Mereka masih latihan normal. Kalau ada yang perlu diselesaikan secara pribadi, itu sudah ada mekanismenya bersama tim pelatih,” kata Eng Hian.

Namun, pernyataan Rinov usai tersingkir di Istora Senayan menjadi bahan evaluasi lebih dalam. Dalam wawancara, ia secara terbuka mengaku sudah kehilangan arah.

“Mungkin saya memang sudah mentok. Sudah tidak bisa berkembang lagi di sini,” ucap Rinov.

Situasi ini memperlihatkan tantangan besar PBSI, bukan hanya soal teknik dan strategi, tetapi krisis mentalitas dan motivasi.

Seruan Tontowi Ahmad bisa jadi sinyal bahwa regenerasi dan sistem pembinaan perlu ditinjau ulang, termasuk memberikan ruang bagi atlet yang sudah jenuh untuk menepi, daripada terus bertahan tanpa semangat.

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
xiaomi mobil listrik
Mobil Listrik Xiaomi Belum Dijual Luas, Mungkinkah Masuk Indonesia 2027?
ferrari amalfi
Ferrari Amalfi Resmi Debut, Super Car Termurah Pabrikan Kuda Jingkrak!
UNIBI
UNIBI Gelar Kunjungan dan Kuliah Umum Internasional: From Hand to AI: Exploring the Evolution of Media Communication - From Tacit Knowledge to Explicit Knowledge
Amanda Manopo
Amanda Manopo Alami Pelecehan Saat Dikerubungi Fans
My Chemical Romance
My Chemical Romance Bakal Guncang Jakarta Mei 2026, Tiket Siap Diburu!
Berita Lainnya

1

The Klan Unity, Puncak Acara 37th Bikers Brotherhood 1%MC Indonesia

2

PSG Tantang Real Madrid di Semifinal Piala Dunia Antarklub 2025

3

Dukung Akses Pendidikan Tinggi Bagi Putra-Putri Daerah Terbaik, PT Pertamina Hulu Indonesia Kembali Gulirkan Program Beasiswa Sobat Bumi Kalimantan

4

Klarifikasi PT LIB Terkait Batalnya Keterlibatan Malut United dan Persebaya di ACC Cup 

5

Pelatih Persib Luapkan Isi Hatinya Yang Kurang Sreg Main di Piala Presiden
Headline
Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Jadwal Penerbangan Kupang-Maumere Terdampak
Gempa Guncang Kabupaten Pangandaran Magnitudo 5,1 Tak Berpotensi Tsunami
Gempa Guncang Kabupaten Pangandaran Magnitudo 5,1 Tak Berpotensi Tsunami
Bangunan Enam Lantai di KBU Disegel, Diduga Langgar Izin dan Aturan Tata Ruang
Bangunan Enam Lantai di KBU Disegel, Diduga Langgar Izin dan Aturan Tata Ruang
Teras Cihampelas Dibongkar? DPRD Minta Kajian Menyeluruh dan Solusi Pengganti
Teras Cihampelas Dibongkar? DPRD Minta Kajian Menyeluruh dan Solusi Pengganti

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.