BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Wakil Presiden sekaligus Calon Presiden Amerika Serikat (AS), Kamala Harris telah mengumpulkan dana kampanye mencapai US$ 200 juta (Rp 3,2 triliun) selama sepekan sejak ia menjadi kandidat presiden Partai Demokrat.
Hal ini terjadi saat sejumlah survei menunjukkan hasil imbang antara dirinya dan penantangnya, Donald Trump.
Melansir Reuters, Minggu (29/7/2024), laju jumlah dana kampanye yang didapat Harris terus mengejar Trump. Sebagai perbandingan, Trump mengatakan pada awal Juli bahwa mereka telah mengumpulkan US$ 331 juta (Rp 5,4 triliun) dari April hingga Juni dan memiliki US$ 284,9 juta (Rp 4,6 triliun) dalam bentuk uang tunai.
“Dalam seminggu sejak kami mulai, @KamalaHarris telah mengumpulkan US$200 juta dolar. 66% dari jumlah itu berasal dari donatur baru. Kami telah mendaftarkan 170.000 relawan baru,” tulis wakil manajer kampanye Harris, Rob Flaherty, di X, Minggu, dikutip Senin (29/7/2024).
Majunya Harris menjadi calon presiden didorong oleh petahana, Joe Biden. Biden sendiri telah memutuskan untuk mundur dari pencalonan setelah sejumlah pihak menganggap dirinya tak mampu lagi menjadi presiden lantaran kondisi kesehatan.
Jajak pendapat selama seminggu terakhir, termasuk yang dilakukan oleh Reuters dan Ipsos, menunjukkan Harris dan Trump pada dasarnya imbang. Keduanya memiliki panggung kampanye yang ketat selama 100 hari tersisa hingga pemilihan.
Harris juga telah mendapatkan dukungan dari mayoritas delegasi ke Konvensi Nasional Demokrat. Forum yang akan diselenggarakan pekan ini itu kemungkinan besar akan memastikan dirinya akan menjadi calon presiden dari partai itu.
“Jadi wakil presiden kami adalah calon yang dianggap sah. Kami akan mengadakan pemungutan suara resmi pada 1 Agustus,” kata Ketua Komite Nasional Demokrat Jaime Harrison kepada MSNBC.
Pencalonan Harris telah menghidupkan kembali kampanye yang telah goyah di tengah keraguan Demokrat setelah Biden mundur. Sebuah jajak pendapat nasional New York Times dan Siena College yang diterbitkan pada hari Kamis menemukan Harris telah mempersempit jarak elektabilitasnya dengan Trump.
Sebuah jajak pendapat Reuters-Ipsos, yang diterbitkan pada 23 Juli, justru menunjukkan keunggulan dua poin untuk Harris atas Trump. Di mana Kamala unggul dua poin, 44% berbanding 42%.
Mitch Landrieu, salah satu ketua kampanye, mengatakan di MSNBC bahwa Harris ‘mengalami salah satu minggu terbaik yang pernah kita lihat dalam politik dalam 50 tahun terakhir’. Persaingan keduanya bakal panas.
“Ini akan menjadi persaingan yang sangat ketat,” katanya.
(Dist)