Terseret Kasus Monopoli, Google Galau dengan Kemajuan TikTok dan Facebook

Google Alami Penurunan
Google merasa galau dengan semakin berkembangnya aplikasi TikTok dan Facebook.(Foto: Pranta).

Bagikan

JAKARTA,TM.ID: Google merasa galau dengan semakin berkembangnya aplikasi TikTok dan Facebook. Pasalnya, Google mengalami penurunan pendapatan iklan dengan kehadiran dua aplikasi tersebut.

Vice President Google Advertising Product, Jerry Dischler mengaku, Google kini sedang menghadapi tantangan serius terkait kasus monopoli. Menurutnya, pengiklan kini melihat mesin pencari Google dengan sudut pandang yang berbeda.

“Memasang iklan di mesin pencari Google bukan lagi hal krusial bagi para pelaku bisnis,” kata dia, melansir CNBC, Rabu (20/9/2023).

Google yang dikenal sebagai raja internet dan penguasa iklan digital, kini mengalami penurunan pangsa pasar akibat banyaknya apikator baru yang masuk dalam ranah bisnis digital.

“Kami kehilangan pangsa pasar iklan dengan kemunculan pemain baru seperti TikTok dan Amazon,” tambahnya.

Sebelumnya dikabarkan, Departemen Kehakiman AS (DOJ) telah menuduh Google melakukan tindakan ilegal dengan mempertahankan monopoli mesin pencari. Mereka mengklaim bahwa Google membayar miliaran dolar kepada pabrikan HP, pembuat browser, dan penyedia jaringan telekomunikasi untuk memastikan dominasi mereka dalam mesin pencari.

Jerry juga mengungkapkan, mayoritas pendapatan Google berasal dari iklan di mesin pencari, dengan pendapatan melebihi US$100 miliar pada tahun 2020. Oleh karena itu, tudingan monopoli ini memiliki dampak yang signifikan terhadap perusahaan.

BACA JUGA: Warganet Dibuat Emosi Google Docs Tak Bisa Diakses Diblokir Kominfo?

Perubahan Lanskap Industri

Dalam lima tahun terakhir, Google dan Meta (sebelumnya dikenal sebagai Facebook) telah mendominasi pasar iklan digital. Namun, perubahan lanskap industri dengan munculnya banyak pemain baru dan kebijakan privasi dari Apple yang mengurangi efektivitas iklan di iPhone telah mempengaruhi bisnis Google.

Jerry menyebutkan bahwa banyak pengiklan ritel telah merencanakan untuk memindahkan anggaran iklan mereka dari Google ke Amazon. Iklan ritel merupakan salah satu komponen terbesar dari pendapatan Google saat ini, dengan kontribusi sebanyak 35%.

Menurut Jerry, Google sudah kalah bersaing dengan Amazon dalam kategori ini. Hal ini disebabkan oleh kemampuan Amazon dalam mengumpulkan data yang lebih baik, sehingga iklan di platform mereka menjadi lebih efektif untuk bisnis ritel.

“Amazon memiliki kemampuan untuk mengumpulkan data yang lebih baik daripada kami. Sehingga iklan di Amazon lebih efektif,” kata Jerry.

 

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Kesenian Gembyung Subang - YouTube Kebudayaan Subang
Kesenian Gembyung: Warisan Budaya Tradisional Kabupaten Subang
Tasikmalaya Sandal Tarumpah
Keren! Tasikmalaya Punya Sandal Tarumpah
Fakta unik domba
Domba Hewan Mudah Ditipu, Gini Kata Dosen IPB!
Agnez Mo
Agnez Mo Trending di Media Sosial, Netizen Rindu Lagu Ballad Karya Sang Diva
Film Netflix
5 Rekomendasi Film Netflix, Kamu Pasti Penasaran!
Berita Lainnya

1

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

2

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

3

Tanggul Jebol, Ribuan Makam di TPU Bojongsoang Kabupaten Bandung Terendam Banjir

4

Inflasi Kota Bandung Hingga 10 Persen Akibat Lonjakan Harga Jelang Ramadan

5

Gubernur Dedi Mulyadi Perjuangkan Nasib Siswa yang Gagal Ikuti SNBP Akibat Kelalaian Sekolah
Headline
Peluncuran Bank Emas Prabowo
Peluncuran Bank Emas, Prabowo: Pertama dalam Sejarah Bangsa Indonesia
Anto Boyratan
Ukir Sejarah! Anto Boyratan Jadi Atlet Indonesia Pertama di Liga Basket Australia
BPBD Kabupaten Bandung, banjir
BPBD Kabupaten Bandung: Tanggul Jebol Sungai Cikapundung Kolot Genangi Ribuan Rumah Warga
Sampah Penuhi Sungai Citarum Kiriman dari Kota dan Kabupaten Bandung
BBWS Sebut Sampah Penuhi Citarum Kiriman Kota dan Kabupaten Bandung

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.