Ternyata Ini Asal-usul Tradisi Halalbihalal di Indonesia

tradisi Halalbihalal
(Pixabay)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Satu tradisi yang sangat kental dalam masyarakat Indonesia ketika menyambut hari raya Idul Fitri adalah Halalbihalal. Tradisi ini biasanya masyarakat lakukan dengan berkunjung ke rumah tetangga, sahabat, atau keluarga, serta mengadakan acara silaturahmi di rumah sendiri.

Di momen ini, umat Muslim biasanya saling meminta maaf, berbincang-bincang, dan berbagi hidangan bersama. Namun, sebagian orang mungkin belum memahami sepenuhnya arti dan asal usul dari tradisi Halalbihalal ini.

Artikel ini akan mengupas tuntas tentang makna, sejarah, dan pentingnya tradisi ini dalam budaya Indonesia.

Pengertian

Halalbihalal adalah istilah yang berasal dari gabungan kata “halal” dan “bi” yang artinya “dengan”. Dalam konteks tradisi Halalbihalal, istilah ini mengacu pada saling memaafkan satu sama lain setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Tradisi ini biasanya dalam bentuk pertemuan di rumah, ruang terbuka, atau dalam acara silaturahmi untuk mempererat tali persaudaraan.

BACA JUGA: Menilik Tradisi Lebaran di Arab hingga China, Mirip Indonesia?

Asal Usul

Asal usul tradisi ini masih menjadi perdebatan, namun ada beberapa versi yang menyebutkan bahwa istilah tersebut pertama kali muncul dalam Kamus Jawa – Belanda karya De Th Pigeaud pada tahun 1938.

Dalam kamus tersebut, “alal behalal” dan “halal behalal” menggambarkan salam dan meminta maaf setelah puasa, terutama pada hari raya seperti Lebaran dan Tahun Baru Jawa.

Di samping itu, tradisi ini juga berkaitan dengan pedagang martabak asal India di Taman Sriwedari, Solo, Jawa Tengah pada tahun 1935-1936. Martabak menjadi makanan populer di masa itu, dan pedagangnya menggunakan istilah “Martabak Malabar, halal bin halal, halal bin halal” untuk mempromosikan dagangannya. Istilah “halal bin halal” kemudian menjadi dikenal di masyarakat sebagai ungkapan salam dan memaafkan.

Tradisi Halalbihalal memiliki makna yang mendalam dalam budaya Indonesia. Selain sebagai momen untuk mempererat silaturahmi dan meminta maaf, tradisi ini juga mencerminkan nilai-nilai kebersamaan, persaudaraan, dan penghargaan terhadap orang yang lebih tua.

Melalui Halalbihalal, hubungan sosial antar individu dan kelompok masyarakat terjaga dengan nilai-nilai luhur dalam kehidupan.

 

(Kaje/Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Mahasiswa-UHS
Peduli Terhadap Petani Disabilitas, Mahasiswa UHS Gelar “Suara untuk Kesetaraan”
Rektor-ISBI-Bandung-Retno-1
Kebijakan ISBI Bandung Usai Pelarangan Teater ‘Wawancara dengan Mulyono’
istockphoto-2163333737-612x612-1
Pelindo Fasilitasi Lomba Daur Ulang Sampah di SD Barunawati IV
demokrasi-digital
Demokrasi Digital, Sebuah Transformasi Politik di Era Teknologi dan Tantangannya
3
Dinilai Perpanjang Penderitaan Rakyat, BEM UI Kritiki Kebijakan Pemerintah
Berita Lainnya

1

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Liverpool Juarai Liga Inggris Musim 2024-2025

4

David da Silva Curahkan Isi Hatinya dan Akui Ini Menjadi Musim Terberat Sepanjang Karirnya

5

Bandung Digital Academy: Smart City hingga AI dalam Jurnalistik
Headline
PEVS 2025
Harga Tiket dan Daftar Merek Mobil-Motor Ajang PEVS 2025, Mulai Besok!
Rieke Diah Pitaloka - Mbah Tupon jpgRieke Diah Pitaloka - Mbah Tupon jpg
Rieke Diah Pitaloka Bela Mbah Tupon, Lansia 68 Tahun Korban Sindikat Mafia Tanah
situs dampuawang indramayu
Situs Dampuawang Indramayu akan Diteliti Mendalam, Kemendikbud: Potensinya Sangat Besar!
Dugaan Kuat Adanya Praktik Pungli Retribusi Sampah di Pasar Gedebage
Dugaan Kuat Adanya Praktik Pungli Retribusi Sampah di Pasar Gedebage

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.