Terancam Punah, Kodok Merah Berhasil Dikembangbiakkan di Taman Safari Bogor

Penulis: Aak

Kodok Merah Taman Safari Bogor - Dok Forest Digest
Kodok Merah (Dok Forest Digest)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BOGOR, TEROPONGMEDIA.ID — Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mencatatkan pencapaian bersejarah dalam dunia konservasi dengan berhasil mengembangbiakkan dan menetaskan empat ekor kodok merah (Leptophryne cruentata) untuk pertama kali di luar habitat aslinya.

Spesies endemik Pulau Jawa yang tergolong sangat langka dan terancam punah ini kini menandai tonggak penting dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia.

Direktur TSI, Jansen Manansang, menyebut keberhasilan tersebut sebagai langkah luar biasa dalam penyelamatan satwa yang kian langka.

Kodok merah jantan yang terlibat dalam proses perkawinan diketahui mengeluarkan suara unik yang belum pernah tercatat sebelumnya oleh ilmuwan.

Sementara itu, jumlah telur yang dihasilkan betina dalam satu kali bertelur berkisar antara 50 hingga 150 butir, tergolong sedikit, mencerminkan strategi reproduksi selektif spesies ini yang hidup dalam wilayah terbatas.

Keberhasilan ini dicapai melalui upaya panjang dalam menciptakan kondisi lingkungan buatan yang menyerupai habitat asli kodok merah di pegunungan Jawa Barat.

TSI mereplikasi suhu, kelembapan, serta faktor mikrohabitat lainnya secara cermat demi mendorong keberhasilan reproduksi.

Menurut Direktur TSI, Jansen Manansang, hasil ini menunjukkan dedikasi TSI dalam mendukung konservasi baik di tingkat nasional maupun global.

BACA JUGA

Keluarga Nekat Keluar Mobil di Taman Safari, Abaikan Peringatan

Terbongkar! Perdagangan Internasional Bagian Tubuh Satwa Dilindungi di Sukabumi

Kodok Merah yang Terancam Punah

Kodok merah saat ini dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018, dan menjadi representasi penting dari tantangan pelestarian spesies yang menghadapi ancaman serius akibat degradasi habitat dan perubahan iklim.

Jansen menambahkan bahwa keberhasilan ini diharapkan bisa menjadi model bagi pengembangbiakan spesies langka lainnya dan mendukung program pelepasliaran di masa mendatang.

“Ini merupakan pencapaian luar biasa dalam upaya penyelamatan salah satu permata alam langka Indonesia,” kata Jansen, mengutip Antara, Kamis (17/4/2025).

Vice President Life Science TSI, dr Bongot Huaso Mulia, menyampaikan bahwa seluruh proses reproduksi hingga metamorfosis kodok merah berhasil didokumentasikan oleh tim konservasi TSI.

Dokumentasi tersebut mencakup tahap awal perkembangan telur dari hari ke-0 hingga ke-4, kemudian fase pembentukan mulut dan organ dalam dari hari ke-6 hingga ke-18 saat berudu mulai aktif mencari makan.

Pada hari ke-60 hingga ke-76, perubahan morfologis besar mulai tampak dengan tumbuhnya kaki belakang yang kemudian diikuti kaki depan.

Berudu menyelesaikan fase metamorfosis antara hari ke-90 hingga ke-95, mulai melangkah ke darat dengan ekor yang berangsur-angsur menyusut. Proses adaptasi penuh terhadap kehidupan darat selesai pada hari ke-100.

Menurut dr Bongot, dokumentasi menyeluruh ini memiliki nilai ilmiah tinggi dan membuka pemahaman baru tentang faktor-faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan reproduksi kodok merah, terutama kualitas air dan spesifikasi mikrohabitat.

Spesies ini, yang juga dikenal dengan sebutan “Bleeding Toad” karena warna merah mencolok pada tubuhnya, hanya ditemukan di beberapa lokasi terbatas di Pulau Jawa dan masuk dalam daftar merah IUCN sebagai spesies dengan status “kritis” atau hampir punah.

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
agam juliana marins
Agam Relawan Evakuasi Jenazah Juliana Marins, Diberi Mahkota oleh Netizen tanpa Pamrih!
korban longsor garut
Daftar Nama 4 Korban Tewas yang Tertimbun Longsor Cisewu Garut
pemakzulan gibran (2)
Muzani Tak Tahu Lanjutan dari Surat Pemkzulan Gibran
peredaran Narkoba bekasi
Polda Metro Jaya: Bekasi Jadi Pusat Peredaran Narkoba Terbesar
kdrt damkar sahroni
Kasus KDRT Dilaporkan ke Damkar, Sahroni Colek Polisi
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Telkom University Gelar Pelatihan Literasi Digital dan Etika AI bagi Remaja Kelurahan Tamansari Bandung

3

Inggris Borong 12 Jet F‑35A Pembawa Nuklir, Siaga Perang?

4

Dilema Bandara, Kemenhub Kaji Reaktivasi Husein, Bandung Desak Akses Udara Dipulihkan

5

CEK FAKTA: Klaim Uang Haji Dipakai Jokowi 
Headline
aturan baru pendakian gunung rinjani
Imbas Kematian Juliana Marins, Pemprov NTB Siapkan Aturan Baru Pendakian Gunung Rinjani
Farhan Desak Reaktivasi Bandara Husein untuk Segera Dibuka!
Farhan Desak Reaktivasi Bandara Husein untuk Segera Dibuka!
evakuasi wni dari iran
Kemenlu Masih Belum Berhasil Evakuasi Ratusan WNI dari Iran
Farhan Wajibkan ASN Bandung Kerja Penuh dari Kantor
Work From Didieu! Farhan Wajibkan ASN Bandung Kerja Penuh dari Kantor

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.