BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Telkomsat dan Starlink telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk menyediakan layanan segmen enterprise di berbagai wilayah di Indonesia. Kolaborasi ini memungkinkan Telkomsat untuk menawarkan layanan bisnis berbasis teknologi Starlink yang kompetitif, setara dengan penawaran paket bisnis yang disediakan di website Starlink.
Direktur Utama Telkomsat, Lukman Hakim Abd. Rauf, menegaskan, momentum kerja sama ini semakin memperkokoh posisi Telkomsat sebagai mitra strategis pertama dan utama Starlink di Indonesia. Telkomsat telah menjalin kemitraan dengan Starlink sejak tahun 2021 dan mulai menyediakan layanan backhaul Starlink sejak tahun 2022 dengan memanfaatkan hak labuh yang diberikan oleh pemerintah.
“Infrastruktur backhaul yang digelar oleh Telkomsat ini mampu memberikan layanan konektivitas satelit yang berkualitas dengan tetap menjamin kedaulatan dan keamanan data nasional,” kata Lukman melalui keterangan, dikutip Minggu (19/4/2023).
BACA JUGA: Elon Musk Tertekan, Starlink Lumpuh Dihajar Badai Matahari
SVP Corporate dan Communication Telkom, Ahmad Reza, menambahkan, kerja sama ini menunjukkan komitmen Telkomsat dalam mendukung program pemerintah untuk percepatan pemerataan konektivitas di seluruh wilayah Indonesia, terutama di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
Selain kolaborasi dengan Starlink, Telkomsat baru-baru ini berhasil meluncurkan dan mengoperasikan Satelit Merah Putih 2. Ini menunjukkan keseriusan Telkomsat dalam meningkatkan kapasitas dan menggelar konektivitas di wilayah yang belum mendapatkan layanan konektivitas terestrial dan seluler (unserved) serta wilayah yang telah mendapatkan layanan tersebut namun masih kurang memadai.
Kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat pemerataan akses internet di seluruh Indonesia, memberikan solusi konektivitas yang andal, dan mendukung berbagai sektor bisnis di negara ini. Dengan inisiatif ini, diharapkan setiap sudut Indonesia dapat menikmati akses internet yang cepat dan stabil, sehingga meningkatkan produktivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
(Budis)