BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Seiring meningkatnya kebutuhan penyimpanan data digital yang diperkirakan mencapai 120 zettabytes pada tahun 2023, alternatif penyimpanan data berbasis DNA tengah dieksplorasi sebagai solusi untuk mengatasi keterbatasan pusat data konvensional yang memerlukan ruang dan energi besar.
Proyek DNAMIC oleh Genomika dan Kaunas University of Technology menjadi salah satu upaya pengembangan teknologi ini.
Mengapa DNA?
DNA, atau Deoxyribonucleic Acid, adalah molekul yang secara alami menyimpan informasi genetik dalam makhluk hidup.
Dengan memanfaatkan nukleobasa DNA (Adenina, Guanina, Sitosina, dan Timina) sebagai pengganti bilangan biner, penyimpanan berbasis DNA dapat memampatkan data dalam ruang yang jauh lebih kecil.
Hal ini memungkinkan data dalam jumlah besar untuk disimpan dalam ukuran yang setara dengan dadu, dibandingkan dengan pusat data besar yang memakan energi tinggi seperti Cardiff Data Center Campus.
BACA JUGA: Teknologi AI di Samsung Galaxy Z Fold6 Bikin Altet Jetski Aero Aswar Terkesima
Keunggulan Penyimpanan DNA:
- Kepadatan Tinggi: DNA dapat menyimpan belasan pusat data dalam ruang yang sangat kecil.
- Daya Tahan Lama: DNA memiliki ketahanan ribuan hingga jutaan tahun, terutama bila disimpan di lingkungan yang tepat.
- Kemampuan Baca yang Abadi: DNA dapat terus dibaca oleh generasi mendatang melalui teknik sequencing yang berkembang.
Menurut Emily Leproust, CEO Twist Bioscience, DNA dirancang oleh alam untuk efisiensi penyimpanan informasi selama miliaran tahun, menjadikannya media penyimpanan data yang ideal untuk masa depan.
Tantangan Pengembangan
Meski memiliki potensi besar, beberapa tantangan masih perlu diatasi sebelum penyimpanan berbasis DNA bisa diterapkan secara luas:
- Biaya Tinggi: Proses sintesis dan sequencing DNA saat ini memerlukan biaya yang tinggi.
- Kecepatan Akses: Akses data melalui teknologi DNA masih lebih lambat dibandingkan dengan media konvensional.
Teknologi ini kemungkinan besar akan dimanfaatkan untuk keperluan khusus seperti arsip jangka panjang yang tidak memerlukan akses sering, misalnya dokumen hukum dan budaya.
Penyempurnaan dalam teknologi sintesis dan sequencing diperlukan untuk menjadikan DNA sebagai media penyimpanan data yang lebih terjangkau dan cepat.
Dengan dukungan program EIC Pathfinder, DNAMIC berambisi mengembangkan teknologi ini dalam tiga tahun ke depan, menjadikannya langkah awal menuju penyimpanan data yang lebih berkelanjutan dan efisien.
(Budis)