BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Sekretaris Universitas Sriwijaya (Unsri), Al Fitri, mengakui adanya insiden kurang menyenangkan dalam rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) di Kampus Indralaya, Ogan Ilir.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa peristiwa tersebut tidak termasuk dalam agenda resmi PKKMB.
Insiden yang dimaksud adalah dugaan tindakan mahasiswa senior di Program Studi Teknik Hasil Pertanian (THP) Fakultas Pertanian yang meminta juniornya mencium kening teman di sebelahnya.
“Jadi, peristiwa itu bukan bagian dari PKKMB resmi. Kegiatan awalnya cukup baik karena beragendakan membersihkan lingkungan prodi dan itu juga diawasi oleh pembina dari setiap prodi. Ternyata ada miskomunikasi, terjadi hal seperti itu,” tutur Al Fitri, mengutip Jpnn, Rabu (24/9/2025).
Ia menyebutkan, terdapat 120 mahasiswa baru Program Studi THP yang mengikuti PKKMB. Namun, tidak seluruhnya hadir ketika kegiatan di luar agenda resmi tersebut berlangsung.
Sebagai tindak lanjut atas kasus ini, pihak rektorat segera membentuk Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan untuk melakukan penyelidikan sekaligus menentukan sanksi bagi para pelaku.
Satgas tersebut beranggotakan unsur Rektorat UNSRI, dosen, serta perwakilan mahasiswa.
“Kami berupaya agar senior tidak lagi melakukan perundungan yang mengganggu ranah privasi. Jika terbukti, sanksi terberat bisa berupa pemecatan,” ujar Al Fitri.
Baca Juga:
Viral Video Mahasiswa Saling Cium, Unsri Buka Suara
Kasus Saling Cium Mahasiswa Unsri, Kegiatan Himateta Resmi Dibekukan 1 Tahun!
Sebelumnya, Rektorat Unsri telah menerbitkan surat edaran yang menegaskan kepada seluruh mahasiswa baru untuk tidak mengikuti ajakan kegiatan yang berpotensi mengarah pada kekerasan, perpeloncoan, pelecehan seksual, maupun tindakan intoleran.
“Jika terjadi pelanggaran, maka akan diberikan sanksi sesuai peraturan universitas” isi surat edaran tersebut.
(Virdiya/_Usk)