Syeikh Abdul Muhyi Pamijahan: Tokoh Sentral Pengembangan Pesantren di Tatar Sunda

Penulis: Aak

Lokasi makam Syeikh Abdul Muhyi di Pamijahan pada tahun 1910,
Lokasi makam Syeikh Abdul Muhyi di Pamijahan pada tahun 1910, (Dok. UIN SGD Bandung)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

CIREBON, TEROPONGMEDIA.ID — Syeikh Abdul Muhyi Pamijahan dikenal sebagai salah satu tokoh kunci dalam pengembangan pesantren di wilayah Tatar Sunda, meliputi Cirebon, Kuningan, Garut, dan Sukapura (Tasikmalaya).

Dengan keilmuan yang mendalam, jejaring yang luas, serta garis keturunan yang terhormat, Syeikh Abdul Muhyi memilih jalur pendidikan dan budaya (kultural) sebagai sarana untuk mengembangkan masyarakat Muslim, alih-alih menggunakan pendekatan konfrontatif seperti pertarungan politik atau perang.

Kontribusinya dalam pengembangan pendidikan dan masyarakat Muslim sangat signifikan, terutama dalam upaya “intensifikasi keilmuan Islam” sebagai langkah lanjutan dari proses “konversi Islam”.

Meski lebih fokus pada pendekatan kultural, Syeikh Abdul Muhyi tidak sepenuhnya mengabaikan aspek politik. Ia memanfaatkan kedekatannya dengan penguasa lokal untuk memperkuat penyebaran ajaran Islam dan pengaruh pendidikannya.

Hasilnya, Islam menyebar dengan cepat dan signifikan di wilayah-wilayah yang ia singgahi. Berbagai pesantren pun berkembang pesat, baik yang didirikan oleh keluarganya, keturunannya, maupun para muridnya.

Silsilah Syeikh Abdul Muhyi

Syeikh Abdul Muhyi lahir pada tahun 1650 M di Kotapraja Mataram Islam dari keluarga priyayi (menak) yang religius.

Ayahnya, Sembah Lebe Wartakusumah, adalah seorang Penghulu (Lebe) di Kerajaan Sumedang Larang yang juga mengabdi di Mataram sebagai pegawai keagamaan. Posisi Penghulu saat itu sangat prestisius karena merupakan bagian dari struktur kerajaan.

Pada masa kelahiran Abdul Muhyi, Kesultanan Mataram dipimpin oleh Sultan Amangkurat I, putra Sultan Agung yang berkuasa pada 1646-1677.

Masa pemerintahan Sultan Amangkurat I dikenal penuh kontroversi dan kekejaman, termasuk pembunuhan massal terhadap 6.000 kyai dan ulama yang dianggap memberontak.

Suasana politik yang penuh intrik dan konflik ini menjadi latar belakang masa kecil Abdul Muhyi.

Ayahnya, Sembah Lebe Wartakusumah, merupakan keturunan bangsawan Sunda-Galuh yang akhirnya memilih untuk “berkhalwat” atau mengasingkan diri di Kampung Dukuh, Garut Selatan.

Di sana, ia menjadi pembimbing dan pengembang masyarakat Muslim. Sementara itu, ibunda Abdul Muhyi, Raden Ajeng Tangenjiah, adalah keturunan bangsawan Mataram Islam yang memiliki garis nasab hingga Syeikh Ainul Yakin (Sunan Giri I).

BACA JUGA

Syekh Abdul Qadir al-Jailani: Sang Sultan Auliya dan Warisan Tasawuf Akhlaki

Karomah Syekh Abdul Qadir Jailani: Menghidupkan Orang Mati dan 4 Karomah Lainnya

Warisan dan Pengaruh yang Abadi

Dengan latar belakang keulamaan dan kebangsawanan yang kuat, Syeikh Abdul Muhyi berhasil meninggalkan warisan yang abadi bagi masyarakat Muslim di Tatar Sunda.

Pendekatannya yang mengedepankan pendidikan dan budaya terbukti efektif dalam menyebarkan Islam tanpa menimbulkan konflik.

Hingga kini, jejaring pesantren yang ia kembangkan masih terus berkembang, menjadi bukti nyata dari dedikasinya dalam membangun masyarakat Muslim yang berilmu dan berakhlak.

Meski beberapa aspek genealoginya masih memerlukan penelitian lebih lanjut, pengaruh Syeikh Abdul Muhyi dalam sejarah Islam di Jawa Barat tidak dapat dipungkiri.

Syeikh Abdul Muhyi Pamijahan tidak hanya menjadi tokoh penting dalam sejarah Islam di Tatar Sunda, tetapi juga teladan dalam menyebarkan ajaran agama melalui pendekatan yang damai dan edukatif.

Warisannya terus hidup melalui pesantren-pesantren yang ia dirikan dan pengaruhnya yang masih terasa hingga saat ini.

Sumber: Laman UIN SGD Bandung

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Wuling Almaz RS Pro Hybrid
Wuling Jamin Nilai Jual Tak Drop Almaz RS Pro Hybrid, Berani Beri Garansi Ini!
QJ Motor
QJ Motor Boyong 4 Amunisi Baru ke Indonesia, Ada Penantang Aerox!
Realme P3 5G
Realme P3 5G Dijual di Indonesia, AnTuTu Tinggi Ketahanan Jempolan!
review rumah subsidi
Review Rumah Subsidi dari Pemerintah, Perekam Nyeletuk Bikin Netizen Ngakak
Kurir paket kopo
Kurir Paket Dimaki-maki Pria di Kopo Bandung, Singgung Agama!
Berita Lainnya

1

Program CSR PT Satria Piranti Perkasa Berikan Dukungan untuk Panti Asuhan di Karawang

2

Kabar Duka, Penyiar Radio Sekaligus Musisi Gustiwiw Meninggal Dunia

3

Tim SAR Gabungan Temukan Korban Terseret Arus di Pantai Barat Pangandaran

4

Nama Asli Jokowi Oey Hong Liong? Cek Fakta Sebenarnya!

5

Link Live Streaming PSG vs Atletico Madrid Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot
Headline
PSG
Link Live Streaming PSG vs Atletico Madrid Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot
Bayern Munchen
Link Live Streaming Bayern Munchen vs Auckland City Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot
pemerkosaan massal 1998.
Sebut Pemerkosaan Massal 1998 Hanya Rumor, Fadli Zon Dituntut Minta Maaf!
Tim SAR Gabungan Temukan Korban Terseret Arus di Pantai Barat Pangandaran
Tim SAR Gabungan Temukan Korban Terseret Arus di Pantai Barat Pangandaran

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.