JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Pakar Hukum Tata Negara, Bivitri Susanti ikut merespon terkait surat usulan pemakzulan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka dilayangkan kepada DPR RI.
Ia menyebut, surat yang dilayangkan pada parlemen itu bak dagelan. Bivitri merasa aneh dengan sikap DPR yang lamban untuk menyikapi surat itu.
“Pertama tatib (tata tertib) itu kan sebenarnya baik ya niatnya karena memang mereka ini wakil rakyat. Jadi siapa pun yang mengirim surat mau jenderal kek mau tukang bakso kek siapa saja ya harus ditidaklanjuti,” ujar wanita yang akrab disapa Bibip itu, dalam tayangan Youtube Abraham Samad Speak UP, dikutip Kamis (03/07/2025).
Bivitri menganggap, DPR telah melanggar aturan sendiri.
“Dan yang lucu adalah menurut saya kenapa ini kan aturan main yang mereka buat sendiri nih, Tata tertib kan mereka buat sendiri dan sekarang mereka langgar sendiri. Jadi buat saya ini memang dagelan betul ya,” ujarnya.
Ia pun mengungkit pimpinan DPR yang belum kunjung membahas surat usulan pemakzulan Gibran dari Forum Purnawirawan TNI tersebut.
Di sisi lain, isu itu telah menjadi perbincangan publik, lantaran menjadi viral di media sosial.
BACA JUGA:
“Dan kita juga kalau tadi dikatakan kok dibilangnya dia belum baca karena belum nyampai di meja. Ya Akal sehat aja ya, semua sudah tahu se-Indonesia. Saya ingat pembicaraan seperti ini juga bukan yang pertama, sudah beberapa minggu yang lalu sudah dibahas karena suratnya sudah terbuka,” ujarnya.
Karena banyaknya dalih, Bivitri pun melontarkan kritik tajam kepada pimpinan DPR karena dianggap lelet untuk menanggapi aspirasi publik.
“Jadi kalau dia berlindung di balik belum sampai ke meja dia apa sih susahnya untuk minta, coba lihat orang ini sudah menyebar di mana-mana. Bahkan ditayangkan di media sosial di banyak WhatsApp Group (WAG). Jadi menganggap kita semua ini bodoh gitu ya menganggap bisa menerima alasan seperti ini,” ujarnya.
“Tapi memang poin di tata tertib itu harus ditindaklanjuti, karena itu tadi idenya adalah nih wakil rakyat. Kalau rakyat ada yang mengirim surat entah jenderal entah tukang bakso harus dibalas. Nah jadi harusnya memang dia agendakan,” imbuhnya.
(Saepul)