BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Dalam upaya mengungkap strategi komunikasi dan pemasaran UMKM di sektor kuliner, sekelompok mahasiswa dari Universitas Indonesia Membangun, Program Studi Ilmu Komunikasi, melakukan wawancara mendalam bersama Zaki, Store Manager dari Kedai Roti Ibu Saya cabang Turangga, Bandung. Wawancara ini dilakukan pada Rabu, 14 Mei 2025, sebagai bagian dari project mata kuliah Strategi dan Sistem Komunikasi Indonesia yang membahas penerapan komunikasi dalam pengembangan bisnis lokal.
Kedai Roti Ibu Saya pertama kali hadir di Bandung pada tahun 2023 dan kini telah memiliki tiga cabang. Meskipun masih tergolong baru, pertumbuhan kedai ini terbilang pesat. Rahasianya? Kombinasi dari harga terjangkau, kualitas produk, dan strategi komunikasi yang
tepat sasaran.
Kedai ini tidak hanya menawarkan produk roti yang lezat dengan harga mulai dari Rp5.000, tetapi juga memprioritaskan kepuasan pelanggan dan kemudahan akses.
“Kami membuka cabang baru setiap tahun untuk menjangkau wilayah Bandung yang berbeda, karena seringkali
kedai penuh dan pelanggan harus menunggu lama. Sekarang, kami sudah ada di Tamansari,
Turangga, dan Jalan Kembar,” ungkap Zaki.
Strategi pemasaran mereka mengedepankan prinsip inklusif: semua kalangan bisa menikmati
produk mereka tanpa khawatir soal harga. Namun, harga murah bukan satu-satunya kunci.
“Kami juga menjaga kualitas dan terus memperbarui menu agar pelanggan tidak bosan,” tambahnya.
Baca Juga:
Strategi Komunikasi UMKM Tradisional di Era Digital: Studi Kasus Toko Sembako Lisda
UMKM Kopi Gerobakan, Kopi Sanger
Dalam hal komunikasi, Kedai Roti Ibu Saya mengombinasikan pendekatan daring dan luring. Media sosial dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi terkini seputar promo dan produk baru. Di sisi lain, komunikasi langsung di kedai dibangun melalui pelayanan karyawan yang dilatih untuk bersikap ramah dan profesional.
Yang menarik, manajemen kedai sangat terbuka terhadap kritik dan saran. Saluran seperti Google Review dan layanan pelanggan dimanfaatkan secara aktif.
“Setiap masukan dari pelanggan akan kami evaluasi. Tim pusat akan meneruskan pengaduan ke cabang terkait agar kami bisa segera memperbaiki pelayanan,” jelas Zaki.
Penulis:
Mahasiswa Universitas Indonesia Membangun (INABA) Program Studi Ilmu Komunikasi
Aurel Syakira Ramadani
Raisya Refania Jelita
Rini Afifah
Syafa Mega Putri Ramadhani